DENGAN OVO & GOPAY ? ATAU VIA PULSA ? AYO RASAKAN !! BERMAIN JUDI ONLINE FAIR PLAY NO.1 SEINDONESIA !! HANYA DI POKER757 !!.

Ami Si Gadis Babysitter Penuh Birahi

No Comments
Ami Si Gadis Babysitter Penuh Birahi
Ami Si Gadis Babysitter Penuh Birahi
           Cersex - Entah untuk berapa lama aku pingsan, aku baru sadar kalo aku sudah berada di ruang rawat inap dengan posisi tidur. 

Setelah pulih lalu aku beranjak ke ruang dokter dan untungnya dokter langgananku itu masih ada di sana, lalu aku menanyakan tentang jasad bu apong yang telah meninggal itu. Dokter itu menjawab bahwa jasad bu apong ada di kamar mayat menunggu instruksi dariku.

Lalu aku menanyakan kabar bayiku, dokter menjawab bayiku selamat dan sehat, sekarang ada di ruang perawatan bayi. Karena aku tidak mengetahui alamat pasti dari bu apong meskipun KTP bu apong ada di dokumenku, juga karena terlalu jauh maka jasad bu apong dikuburkan di kotaku saja. Singkat cerita, setelah prosesi penguburan jasad bu apong selesai, aku langsung konsultasi ke dokter anak untuk solusi bagaimana mengurus bayi yang baru lahir ini yang di tinggal oleh ibunya.

Dokter menyarankan untuk di rawat di RSIA ini aja supaya kesehatan nya terkontrol. Aku mengiyakan saja saran dari dokter itu karena jujur aku tidak tahu menahu tentang mengurus bayi. Aku pun pulang ke rumah sambil memikirkan nasib bayiku ini, apa yang harus aku lakukan, bingung aku dibuatnya. Apakah aku serahkan ke panti asuhan tp masa aku setega itu pada anakku sendiri. Saat itu jujur aku bingung sekali

Apakah harus aku rawat sendiri, nanti apa kata tetanggaku dan saudara2ku terutama sama orang tuaku, mereka pasti menanyakan asal usul bayi ini, apa yang harus aku jawab. Bingung sudah pikiranku.

Sampai akhirnya terbesit untuk merawat bayiku sendiri dengan bantuan seorang babysitter, kalo pun ada yang menanyakan tentang asal usul bayi itu, akan aku jawab dengan berbohong. Setelah memikirkan dengan matang2 akhirnya aku memutuskan untuk menjalankan ide tersebut. 

Segera aku bereskan rumahku untuk kedatangan bayiku ini, rencananya kamar untuk bayi, aku tempatkan di bekas kamarnya bu apong yang di lantai bawah supaya bila terjadi apa2 tidak ribet dengan menuruni tangga, lalu aku bereskan kamar bu apong, semua barang2 bekas bu apong aku pindahkan ke dalam dus besar, baik itu baju, celana, dokumen2 milik bu apong dan semua peralatannya aku pindah kan ke gudang yang berada di lantai atas. Setelah semua nya selesai baru aku mencari yayasan yang menyediakan jasa babysitter melalu internet.

Ada beberapa yayasan yang menyediakan jasa babysitter namun harga nya terlampau mahal. Sampai akhirnya aku temukan 1 yayasan yang menurutku cocok. Tidak menunggu lama, akupun segera pergi ke yayasan itu dan setelah sampai aku disambut dengan hangat oleh pemilik yayasan tsb. Aku mengutarakan keinginanku untuk menyewa jasa babysitter dengan berbagai syarat kepada pemilik yayasan tersebut karena aku tidak mau bayiku di rawat oleh babysitter yang asal2 an. Pemilik yayasan itu menyanggupi semua syaratku dan memperlihatkan beberapa profil babysitter yang berada di yayasan tsb.

Aku pun memilih2 dengan seksama tentang latarbelakang, keahlian, jenjang pendidikan terakhir, alamat asal, pengalaman serta wajahnya. Akhirnya aku terpaku pada 1 babysitter yang menurutku cocok untuk merawat bayiku.

"Maaf, bu, kalo teteh yang ini masih ada ?", tanyaku kepada pemilik yayasan itu

"ohh, iyaa pak, ada koq, kebetulan teteh ini baru kemarin melamar menjadi babysitter ke yayasan ini", jawab ibu pemilik yayasan

"Wahh, bapak ini, matanya cekatan sekali kalo melihat yang cantik", sambungnya

"Aahh, ibu bisa aja", jawabku

Calon babysitter yang aku pilih bernama Ami, asal cianjur, lulusan D3 Keperawatan, pengalamannya 2 tahun merawat bayi prematur, usia 27th, berwajah imut namun menggairahkan seperti Mikha Tambayong, berkulit putih dan masih single.

Lalu ibu pemilik yayasan itu pamit untuk memanggil Ami, tak berselang lama mereka berdua muncul di hadapanku, aku pun terkejut karena tampilan di foto itu seperti kamuflase, yang aku lihat di depanku sekarang bak bidadari. Putih bersih wajahnya, bodynya berisi, tinggi nya sekitar 160cm. 


Kebetulan Ami saat itu memakai kaos pendek dengan bercelana jeans agak ketat, secara umum tubuh Ami sungguh sangat proporsional antara tinggi dengan beratnya sehingga bongkahan pantat nya lumayan terbentuk sedangkan toketnya aku perkirakan berukuran 34 D karena agak membusung dadanya, aku pun menyukainya.

"Teh Ami, ini pak Heri, beliau meminta kamu untuk merawat bayinya", kata ibu pemilik yayasan itu

Aku pun menjulurkan tanganku untuk berkenalan dengan Ami

"Heri", kataku

"Ami", jawabnya

Setelah proses negosiasi selesai akhirnya aku menyetujui Ami untuk merawat bayiku. Lalu aku pamit pulang dan mengajak ami untuk mengambil bayiku di RSIA

"Kita langsung ke rumah, pa ?", tanyanya..

"Ohh, enggak. kita ke rumah sakit dulu untuk menjemput bayi, sebeb bayinya masih di rumah sakit", jawabku

"oh, gitu, baik pa", balasnya

Setelah proses penjemputan bayi selesai maka kami langsung pulang ke rumah ku. Sesampainya di rumah, Ami yang sedari tadi menggendong bayiku menidurkannya di kasur yang sudah aku siapkan sebelumnya.

"Maaf, pak kalo baju sama peralatan bayinya di mana ?", tanyanya

"oh, iyaa, ini di dalam lemari ini", jawabku sambil membuka lemari pakaian

Lalu Ami mengecek semua perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan oleh seorang bayi, Aku hanya memperhatikan saja.

"Gimana sudah lengkap semua ?", tanyaku

"mmmm, sepertinya sudah pak, tinggal diapers yang belum", balasnya

"oh gitu yaa, merk yang bagus apa ?", tanyaku

"Tergantung, bapak maunya yang mana", jawabnya sambil tersenyum

Lalu Ami menyebutkan berbagai macam merk diapers tapi dia merekomendasikan merk Pam***s aja. Aku pun menyetujuinya, lalu aku pergi berbelanja ke depan supermaket yang kebetulan ada di depan rumahku. Setelah sampai, aku sempat berbincang dengan ami

"Ami, anggap aja rumah sendiri yaa, jangan sungkan2, yaa", kataku

"Baik pa", jawabnya sambil tersenyum manis

"Oh iyaa, nanti kamu tidur di sini aja yaa, bareng bayi, kalo saya tidur di kamar atas", terangku

"Ami, kamu bisa masak ga ?", tanyaku

"Bisa tapi ga terlalu mahir", jawabnya singkat

"Kalo kamu ga keberatan dan enggak sibuk, bisa tolong masakin buat kita yaa", pintaku

"nanti saya lebihkan gaji kamu, gimana ?", tanyaku

"oh gitu yaa, boleh lah, nanti ami coba", balasnya

"Maaf pa, biasanya kalo siang hari selama tugas, ami selalu memakai baju seragam babysitter. kalo di sini gimana, pa ?", tanyanya

"Yaa, terserah ami aja, mau pakai silahkan, mau enggak juga saya ga jadi masalah", jawabku

"yang penting tolong jaga dan rawat bayiku dengan benar dan kalo bisa berikan kasih sayang padanya", sambungku

"Kasih sayang gimana pa, maksudnya", tanyanya

Aku terkejut dengan pertanyaannya dan entah kenapa pertanyaan itu spontan keluar dari mulutku. 

"eehhh, maaff, enggak koq. Gini, sepertinya kamu dapet banget dech sama bayiku, maksudnya kalo kamu sepertinya cocok banget sebagai ibunya", kataku keceplosan

"maaf, paa, gimana tadi", tanyanya menyakinkanku

"Enggak, enggak apa2, lupain aja", kataku kikuk

Setelah percakapan itu, kami sibuk dengan tugas masing, saat itu Ami masih memakai pakaian bebas dengan memakai kaos dan celana jeansnya. Malam pun tiba, aku menghampiri Ami hendak menanyakan mau makan apa

"Ami, malam ini mau makan apa ?. nanti saya dibelikan", tanyaku

"Apa aja dech, pa. ami pasti suka", jawabnya

"Saya mau keluar dulu yaa trus kalo stok susu abis, kamu tinggal ambil di lemari belakang yaa", kataku

"Baik, pa", jawabnya

Setelah itu aku keluar membeli makan malam buat kami, aku putuskan untuk membeli nasi padang. Setelah sampai rumah, aku persilahkan Ami untuk makan malam bersama, untungnya bayiku saat itu sedang tidur. Kami pun makan malam bersama, di saat itu kami mengakrabkan diri satu sama lainnya.

"Mi, kamu tuh kan lulusan D3 Keperawatan, kenapa enggak ngelamar ke rumah sakit aja ?", tanyaku

"Sudah pa tapi mungkin belum jodohnya jadi belum keterima terus", jawabnya

"Nah, udah gitu Ami coba iseng2 untuk melamar menjadi babysitter dan untungnya keterima", sambungnya

"berapa tahun kamu jadi babysitter ?", tanyaku

"2 tahun, pa", jawabnya

"suka dengan pekerjaan ini ?", tanyaku

"awalnya sich enggak karena ribet harus ngurus bayi tp lama kelamaan, ami jadi suka"

"yaaa, itung2 buat pengalaman nanti kalo sudah jadi ibu", sambungnya

"Syukur lah kalo begitu, jadi aku percayakan bayiku kepadamu, yaa", kataku

"iyaa, pak, makasih udah percaya sama ami"

"Ami akan jaga kepercayaan bapak dengan sebaik2 nya", jawabnya

Lalu iseng aku bertanya

"Kamu sudah nikah, Mi ?"

"loh, koq bapa naya gitu. Kan bapak udah baca profil Ami, bapak ga percaya ?", tanyanya

"enggak koq, bapa percaya, bapa pengen meyakinkan aja, maaf yaa", jawabku

"iyaa, pak, ga apa2 koq, ami maafin", balasnya

"Terus, kamu udah punya pacar ?", tanyaku

"iicchh, bapak ini nanya nya yang aneh2", sergahnya

"enggak aneh,koq. bapak cuman nanya aja", balasku

"belum pa", jawabnya sambil tersipu malu

"Masa siich, orang secantik kamu, belum punya pacar", godaku

"aacchh, bapak ini ngegombal", katanya sambil tersenyum manis

"eeh, enggak gombal lagi. Kamu tuch pantesnya jadi bintang sinetron", godaku lagi

"aacchh, bapak bisa aja", katanya sambil tersenyum genit

"Gini, pak. Ami juga ke sini selain mencari pengalaman juga ami sedang mencari suadara ami", sambungnya

"Emang kamu ga mau yaa, kerja di kota ini ?", tanyaku

"Mau juga sich, tapi enakan di kampung halaman Ami, di sana Ami bisa tenang, enggak kaya di sini, berasa diburu2", jelasnya

"Dari tadi Ami terus yang di tanyain. boleh ga ami tanya ke bapak ?", tanyanya

"boleh2 aja", kataku

"maaf bangeet nich pak. Kalo boleh tau bapak sudah menikah ?", tanyanya

Tersentak aku akan pertanyaan Ami.

"Emang kenapa gitu, Mi ?", tanyaku balik

"Dari tadi Ami tidak melihat foto pernikahan bapak sama istri bapak"

"Kalo memang bapak sudah menikah, istri bapak sekarang dimana ?", tanyanya

Ini babysitter nannya nya kritis banget yaa, pikirku

"iyaa, saya sudah menikah, sekarang istri saya sedang ke luar negeri, ada tugas dari kantornya", kataku berbohong

Ami terlihat mengerenyitkan dahi nya seperti orang yang binggung dan tidak percaya.

"Sudah, Mi. Udah malam nich, kita tidur aza, istirahat yaa", kataku langsung menyudahi percakapan kami. Aku takut kalo ami menanyakan lebih lanjut tentang kehidupanku.

"kita ???!! maksudnya ??", kata Ami sambil tersenyum

"berarti Ami sama bapak bobo nya barengan donx", katanya sambil menggoda aku

"yaaa, iyaa lahhh", kataku bercanda

"Iiicchh, itu mah maunya bapak yaaa", katanya

"Maksudnya saya bobo di kamar saya, ami bobo di sini tapi waktu bobonya berbarengan, gituuu", jawabku

"ooohh, gitu. di kirainn...", balasnya 

"dikirain apa hayoo ???", kataku

"enggak, enggak apa2", jawabnya

Kami pun segera menuju ke kamar masing2. Malam itu aku masih memikirkan percakapan kami tadi. Apa bisa Ami di entot olehku, koq bercandanya menjurus2 ke arah sana namun pikiran itu aku singkirkan karena aku ingin Ami fokus merawat bayiku. 

Pagi pun tiba, kebetulan hari itu hari minggu, aku masih libur bekerja, jadi aku masih bisa mendekatkan diri kepada Ami. Aku akui melihat caranya merawat bayi, aku yakin sekali kalo ami memang profesional dalam bekerja.

Caranya memandikan bayi, memberi makan bayi, membuat susu untuk bayi, menggendong bayi sampai menenangkan bayi ketika bayiku menangis, Ami sangat lihai. Akupun semakin percaya kepadanya. Hari itu ami memakai baju seragam khas babysitter yaitu kemeja dan celana panjang dari bahan katun namun yang membuat aku terpana adalah dengan mengenakan seragam tersebut, lekuk tubuh Ami tercetak dengan jelas. Bagian dadanya yang membusung, terlihat dari kancing kemejanya yang seperti tertarik ke depan.

Ukuran Paha dan betisnya sangat proporsional sekali, tidak terlalu besar namun tidak kecil. Pantatnya menonjol sekali karena mungkin menurutku ukuran seragamnya agak kekecilan namun dengan terbungkusnya tubuh ami dengan seragam itu tidak membuat ami risih.

"Ami, sepertinya seragam kamu kekecilan dech", kataku

"masa sich, pa", jawabnya

"emang gimana gitu pa", pancingnya

"maaf nich, Mi. itu toket sama pantat kamu menonjol gitu", jawabku

"ohh, gituu. aacchh mata bapak nakal yaa. Liatin tubuh ami segitu detailnya", jawabnya dengan genit

"Maaf, looh Miii, kan itu mah keliatan, ga sengaja", kataku

"Sengaja juga ga apa2 koq", balasnya dengan cepat diikuti dengan kerlingan matanya

Aku dibuat bingung dengan tingkahnya, khayalanku tadi malam terbesit kembali tidak terasa kontolku mengeras, untuk tidak terlihat oleh ami. Lalu aku pamit ke Ami untuk ke kamarku di atas. Langsung aku ke kamar mandi atas untuk melakukan onani sambil membayangkan mengentot Ami, maklum sudah lama aku tidak ngentot sejak meninggalnya Bu Apong.

"Aaacchhh, oooohhh, aamiiii, uuuuuhhhh", erangku

"ooohh, amiiii, akuu penggen memek kamuuu, uuuhhh", erangku sambil mengocok2 kontolku

Croootttt Crrooooottt

Aku ejakulasi dan tubuhku terasa lemas sekali. Setelah itu aku lamgsung menuju ke kamarku untuk istirahat. Aku terbangun sore hari, lalu aku langsung turun ke bawah menengok bayiku. Terlihat Ami sedang menggendong bayiku sambil memberi susu formula kepada bayiku dengan menggunakan dot.

"Ami, gimana bayinya ?"tanyaku

"Alhamdulillah, sehat, pak, enggak rewel. biarpun nangis tapi nangis yang wajar saja", jawabnya

Tak berapa lama bayiku tertidur lalu ami menidurkannya di atas ranjang, aku terus memperhatikannya.

"maaf, paa. Bapak lihat anak bapak ato mau lihat Ami ?", katanya genit

"ooohh, iyaa, lihat bayi ku dong", jawabku dengan spontan

"oooh, kangen yaa sama dedek bayinya ?", tanya nya

Akupun hanya mengangguk

"atooo kangen juga sama Ami nya ?", goda Ami kepadaku

"kamu inii, Amii", jawabku sambil hendak merangkul pundak Ami

Melihat gelagatku, Ami langsung menghindar

"Eiittss, gaa kenaaa", selorohnya

"iiicchhh, bapak keganjennan, pengen yaaa peluk2 amiii", sambungnya

"yaaa kalo kamu bolehin, kenapa enggak", kataku menacing ami

"iicchh, maunya", jawabnya singkat

Begitulah sekarang kehidupanku lebih ceria dengan adanya seorang babysitter yang penuh dengan canda dan tawa. Keakraban ku dengan Ami semakin lengket tapi masih di batas kewajaran. Kami saling menceritakan kehidupan kami masing2 dan Ami sangat perhatian kepada bayiku, ini di tandai dengan mengingatkanku tentang adanya imunisasi pada bayi.

"Maaf, pak. Seharusnya di usia segini dedek bayi harus di imunisasi", katanya

"ohh, gitu yaa. Imunisasi apa aja, Ami ?", tanyaku

"Macem2 pak, tergantung usia dedek bayinya. Biasanya sampai usia 9 bulan dedek bayi harus di imunisasi BCG, DPT, Hepatitis, Polio, Campak", jelasnya

"wahh, kamu pandai sekali, Ami", kataku memujinya

"Saya jadi semakin suka dech sama kamu. Perhatian bangett", kataku keceplosan

"aacchhh, bappaak, koq gituu, kan masih ada ibu, masa sukanya sama saya siichh", sergahnya

"Yaa, udah besok kita ke RSIA yaa, buat imunisasi dedek bayi", ajakku

"Baik, pak", jawabnya

Keesokan harinya kami berangkat untuk mengimunisasi bayiku. Ami meminta izin untuk memakai pakaian bebas lalu aku mengijinkannya.

Aku terkesima setelah Ami ganti baju, saat itu ami memakai dress terusan warna putih di atas lutut, sehingga paha putih mulusnya telihat sedangkan dress itu atasnya sampai batas pundak sehingga leher mulusnya serta pundak putihnya terlihat.

Sungguh sangat anggun dan menggairahkan, apa yang menggairahkan ? yang menggairahkan adalah terlihatnya tali bh melilit di atas pundak mulusnya sedangkan bagian belakang ato punggung atasnya terlihat rendaan tali bh bergambar kupu2. Toketnya membusung dengan sempurna, ingin rasanya meremas toket Ami, untung aku masih berfikir jernih.


"Wooww, Amii, kamuuu sungguh seksi sekalii, Sangat Menggairahkan..", kataku spontan

"Acchhh, bapakk bisa aja", katanya

Singkat cerita setelah kami pulang dari rumah sakit, ami menidurkan bayiku lalu ami hendak ganti baju.

"Maaf, paakk, keluar duluu dong. Ami mau ganti baju nicch"

"masa sama bapak di liatiin, malu kan", katanya

"oohh, iyyaaa, eehhh, Mi, jangan dulu ganti yaaa", pintaku

"emang kenapa, pa ?", tanyanya

"sukaaa yaaa ??", katanya menjawab pertanyaan sendiri

"iyaa, Miii, sayaa suka banget kamu memakai pakaian ituu, seksi banget", kataku

"Jadi Pengeenn yaaa ?", godanya lagi

"pengen apaan, Miii", kataku memancing

"ituuu, yang biasa di lakukan oleh suami istri", jawabnya

"apaaan ????, ngentott", jawabku langsung to the point

"iiihhh, bapak bicaranya jorok, takuuttt", jawabnya dengan genit

"Kasiiiann, istinya jauh, jadi ga bisa ngentot yaaa", kata Ami vulgar

"Tuucchh kan kamu juga bicaranya porno", kataku

"Pak, gimana sich rasanya ngentot itu ?", tanyanya dengan mengerlingkan sebelah matanya

"Mulaaii niichh, mancing2", kataku

"iicchh, ga apa2. pengen tau aja", jawabnya

"Kalo mau tau rasanya, ga bisa di ceritain tapi harus mengalami sendiri", pancingku

"iicchh, maunya bapak aza niichh, kayaknya enaaakkk bangeett", pancingnya

Begitulah kehidupanku kini, mulai ceria kembali dengan kedatangan Ami yang dapat menghiburku di saat aku kesepian di tinggal mati oleh Bu Apong. Hari2 aku lalui dengan kecerian, banyak canda dan tawa yang di hadiirkan oleh sosok Ami. 

Entah kenapa kini perasaanku terhadap ami berubah, sedikit demi sedikit kini aku menyukai ami atau mungkin jatuh hati kepadanya. Bahkan ketika aku kerja, entah sengaja ato tidak ami mencium tanganku.

"Mii, saya pergi kerja dulu yaaa"

"tolong jaga bayi kita dengan baik yaa", kataku

"Baik, pa", jawabnya sambil mencium tanganku

"eehh, koq bapak menyebut "kita" sich. kan ini bayi nya ibu bukan bayi ami", sambungnya

"iicchh, ga apa apa lagi.kan sekarang yang merawat bayi itu kamu, bukan ibu", jawabku meyakinkannya

"Lagian kenapa kamu cium2 tangan saya ?", tanyaku

"ehh, maaf pak, spontan aja", jawabnya singkat

Waktu terus berlalu, hari demi hari, minggu demi minggu, ami merawat bayiku dengan penuh kasih sayang. Yang aku rasakan, ami merawat bayiku seperti dia adalah ibunya sendiri. Lama-lama kecurigaan ami mulai nampak sampai dia bertanya

"maaf, pak. ami mau tanya, boleh ?", katanya ketika kami sedang santai melihat tingkah laku bayiku

"iyaa, mau tanya apa ?", kataku balik tanya

"sebelumnya maaf nich, ami lihat koq ibu ga pernah telfon ato apa gitu ke bapak. yaa minimal nanyain kabar bayinya gitu ?", tanyanya

Degg, aku terkejut dengan pertanyaan ami

"ooohh, mungkin ibu sedang sibuk kali", kataku berkilah

"emang bapak ga kangen sama ibu ?", katanya lagi

"yaa kangen lah", jawabku singkat

"maaf, nich pak. bapak kan masih muda, dari ilmu yang saya dapat usia sebapak itu, lagi hot-hot nya berhubungan intim"

"trus,kalo bapak gimana ?. emang ga kepengen gitu bersetubuh ?", tanyanya menjurus2

"aacch, kamu ini nanya nya ada ada aja", kataku singkat

"jujur loh, pak. kadang2 ami juga kepikiran pengen gituan", sambungnya

Entah sengaja ato tidak, akupun tidak tahu maksud dari pernyataannya karena setelah tersadar, buru2 dia meralatnya

"eehhh, maaf pak, keceplosan", katanya

"emang kamu mau banget yaa, entotan", kataku menyerang

"iicch, bapak mulai lagi nichh, bicaranya jorok", jawabnya

"mau ato enggak, jawab dulu donx", tanyaku

"mau sich, tapi nanti", jawabnya

"sama saya ?", tanyaku langsung

"iiidiih, maunya", jawabnya

Kami pun tertawa kecil membahas hal itu, iseng, aku coba rangkul pundaknya, kebetulan saat itu kami sedang duduk di tempat tidur tapi reksi yang aku dapatkan bertolak belakang, ami menolak dengan halus.

"bapaakk, tangannya, ga boleh itu, kan masih ada ibu", katanya lembut

Waktu pun terus berlanjut, sampai pada suatu malam, entah kenapa aku ingin menengok bayi ku ada di lantai bawah, aku pun turun ke bawah.

Pada saat hendak menuruni tangga, lebih tepatnya pertengahan tangga, sayup-sayup aku mendengar suara desahan seorang wanita, penasaran aku diam sejenak sambil menajamkan pendengaranku dan benar sekali, kini suara desahan itu sedikit demi sedikit menjadi suara erangan.

Sambil berhati2, aku menuruni tangga dan melihat ke arah kamar ami dan ternyata diluar dugaanku, ami sedang menyusui bayiku sambil 1 tangannya mengelus2 memeknya. Kebetulan posisiku ada di atas posisi tubuh ami yang sedang tidur, mulut bayiku ditempelkan di pentil toketnya, mungkin karena insting bayi, mulut bayiku ini menyedot2 pentil toketnya.

Pada saat itu ami hanya memakai daster terusan sebatas paha, kedua paha nya di kangkangkan sedangkan 1 tangannya mengelus2 bibir memeknya terkadang mengelus2 itilnya. Terlihat memeknya yang putih bersih tanpa jembut dan merah muda basah di bagian dalam memeknya ketika tangan ami mengobel2 memek nya. Tangan ami terus aktif mengelus itilnya bahkan terlihat jarinya dimasukan sedikit ke dalam memeknya.

"aaccchhh, oooohhhh"

"mmmsshhhh, uuuhhhhh", erangnya

Erangan2 demi erangan yang tertahan menyeruak di kamar itu, segera aku balik ke atas lagi hendak mengambil hp ku untuk di dokumentasikan, siapa tahu bisa jadi senjata untukku mengentot memeknya. Dengan sangat hati2 sekali aku langkahkan kakiku menuju kamarku yang berada di atas, setelah berhasil, langsung aku mengabadikan momen tersebut dengan baik sampai tuntas. Sampai akhirnya ami mendapatkan orgasmenya dengan bermasturbasi dengan tangannya di memek gundulnya

"ooohhhhh, paaaakk, aaaaccchhhhhh", teriaknya

Pada saat itu segera aku tangkap basah ami

"Amiiiii, apa yang kamu lakukan, haahh"

"itu bayiku, kenapa kamu menyusuinya", kataku

Terlihat ami sangat terkejut sekali, dengan refleks bayiku di simpannya ke kasur dan tangan ami meraih dasternya untuk menutupi bagian memeknya yang terbuka.

"haahh, baaaapppaaakkk", katanya terkejut

Sempat aku lihat raut muka yang ketakutan

"maaff, paaakk, maaafff, maaffin amiii, paaa", kata ami

"kenapa kamu lakukan itu, amiii ?", tanyaku

"kamu menyusui anakku, hah, kenapa ?", sambungku

"kamu bukan ibunya, ngerti", tegasku

Ami tidak bisa menjawab, dia hanya menundukan kepalanya karena bersalah

"Saya laporkan ke polisi yaa karena ulah kamu itu", kataku menakut-nakuti

"Saya punya bukti videonya, amii. nich lihat", kataku

"Dengan video ini, saya bisa penjarakan kamu", sambungku

Jujur, aku hanya menakut nakutinya saja, entah, apakah ada pasal yang mengatur hal yang demikian, aku tidak tahu. Yang penting aku sekarang mempunyai senjata utama untuk ami. Lalu aku ingin merekam penyesalan ami maka kini hpku dalam posisi merekam. Aku ingin merekam semua percakapan kami sebagai senjata ke dua untuk ami. Sehingga aku bisa bebas berbuat semau aku terhadap ami.

"jangaan, paak, amii mohoon, jangan lapor ke polisi"

"amii takut di penjara", ibanya

"Terserah, bapak mau lakukan apa aja ke ami tapi ami mohon jangan laporin ami ke polisi", katanya dengan lirih

"Ok, karena kamu selama ini baik, saya maafkan kelakuanmu"

"Tapi ingat, jangan di ulangi lagi", tegasku

"Sekarang, kembali tidur", kataku menutup percakapan kami

Keesokan harinya rutinitas kami lalui sebagaimana biasa, namun kali ini ada yang beda, ami tidak seperti biasanya. Dia terlihat canggung ketika bertemu denganku mungkin karena dia bersalah. Dia pun tidak berani menatapku bahkan kalo menjawab seperlunya saja. 

Seminggu sudah kami lalui semenjak kejadian tersebut sampai pada hari sabtu yang memang waktu ku libur kerja, aku ke bawah untuk menengok bayiku, terlihat ami saat itu memakai seragam kerjanya yang semakin ketat sehingga toket dan pantat nya tercetak dengan jelas walaupun dia masih memakai bh dan celana dalam. Pada saat ami menggendong bayiku, aku menghampirinya dan menanyakan keadaan serta kondisi bayiku

"Mi, gimana bayiku, sehat ?", tanyaku

"iya, pak, alhamdulillah sehat dan semakin gendut aja", katanya

Setelah jawaban itu, iseng aku remas buah pantatnya karena aku ingin tahu bagaimana reaksinya

"aawww, paaak", teriaknya

"uuuhh, pantat mu, semok yaa, mii", balasku

Ami hanya diam saja sambil menunduk, tidak berani untuk mencegah ataupun memprotes atas kelakuan aku. Lalu aku berbalik ke belakang tubuh ami sehingga kini di depanku ada bongkahan pantat ami, aku mengulanginya lagi dengan meremas2 buah pantatnya yang semok itu.

"mmmsshhh, amiii, oohhh, pantat muu, kenyaalll, oohh", desahku sambil membisikannya ke telinga ami

"aaamiiii, mmmmsssshh, uuuuuhhhh", desahku

"paaakkk, ooohhh, janggaaan, paaakkk, amiii takuutt", balasnya

"Amiii, akuuu sukaa pantatmuuu, ooohhh, seksii bangeettt", kataku sambil terus meremas2 pantat ami

"ooohhh, paaakkk, mmmsssshhh", desah ami

Terdengar deru nafasnya meninggi, mungkin dia mulai terangsang, segera aku sudahi aktifitasku ini. Aku sengaja ingin mempermainkan birahinya, sejauh mana dia bisa menahan birahinya. Aku ingin Ami lah yang meminta duluan untuk di entot memeknya. Aku pun kembali ke atas, siangnya ketika ami sedang memasak di dapur, kembali aku memeluknya dari belakang dan kini kontolku yang sudah ngaceng, aku tempelkan di belahan pantatnya dan menggesek2kannya sedangkan tanganku kini meremas2 toket ranumnya meskipun masih di luar seragam babysitternya.

"mmmsshh, amiii, toketmu besar, sayaaang"

"saya suka toket yang kayak gini, uuuhhh", desahku sambil meremas toket

Ami kaget namun sama seperti tadi pagi, membiarkan kalakuanku ini. Sekarang tanganku yang satu mulai turun ke bawah ke perutnya lalu sampailah ke memeknya dan langsung aku mengelus2 permukaan memek tembemnya dari luar celana.

"ooohhhhh, mmmsshhh, paaakkk, jangggannn", katanya sambil memegang tanganku di memeknya

"amii, ingat video itu dan sama janji kamu, kalo saya boleh melakukan apa aja kepadamu asal saya tidak melapor ke polisi", kataku sedikit mengancam. 


Segera ami langsung melepaskan tanganku, kini tangan tanganku bebas dari genggamannya lalu kontolku aku gesek2 dan tekan2 ke arah pantatnya. Tanganku kini menelusup masuk ke dalam celananya dan langsung hinggap di permukaan memeknya yang bersih dan mulus itu.

"aaaccchhhhh, paaakkkk"

"aamiii, memek mu, lembuuttt, oohhh", kataku

"paaakkkk, uuuhhhh, mmmsshhh", desahnya

"ooohh, sayaaangku, amii, gaak, nyangka itil kamuuu besarrr, ooohhh, sayaa sukaa", desahku

"paaakkk, uuuhhh, ooohh, enaaakkk, mmmsshhh"

"mmmssshhh, uuuuuhhhh", desahnya

Aku terus mengelus2 itilnya sambil kini tanganku membuka 2 kancing baju dan menyingkapkan bh nya dan secepat kilat memilin pentilnya

"oooohhhhh, aaaaccchhhhh, oooohhhh"

"Susu kamuu kenyyaal, amiii, oooohhhh"

Terasa sekali memeknya sudah mulai basah, cairannya merembes keluar dari lubang memeknya. Aku kembali tersadar akan misiku, secepat kilat aku menghentikan semua aktifitasku danh berbisik ke telinganya

"kamuu menggairahkan amiii", bisikku

Aku kembali ke atas membiarkan ami yang sedang dilanda birahi namun belum mendapatkan puncaknya, entah apa yang dilakukannya.

Aku rasa hari itu, aku cukupkan sampai disitu. Keesokan harinya kembali aku melakukan pelecehan seksual terhadap ami, di pagi hari kembali aku memeluknya dari belakang namun kini tangan ami aku tuntun untuk memegang dan mengocok kontolku. Ami hanya bisa menurut akan kamauanku itu. Sedangkan aku sama seperti kemarin mengelus2 memek dan itilnya.

"aaacchhh, lembuutt sekali tangan muu, amiii, ooohh"

"terusss, amiii, kocok kontolku", pintaku

"aaacchhhh, paaakkk, geeliii, ooohhhhh", desahnya

"eenaaak ga, amiii ?",tanyaku memancing

"eenaaakk paaakk, uuuhh,", balasnya

"apanya yang enaak, sayaang ?", tanyaku

"mmmssshhh, uuuhhh, ittuuu, ooohh, memek amiii, enaaakkk", erangnya

Akhirnya aku berhasil memancing ami untuk berbicara jorok.

"amii, memek kamuu seksiii, toket kamuuu kenyaaall, oohh", kataku sambil memainkan ke 2 organ vital ami

"ooohhh,uuuhhhh, paaakk, aaaaccchh"

"memek amii, paakk, uuuhhhh"

Secara refleks tangan ami mengocok, mengelus dan membelai2 kontolku

"ooohh, amii, teruuss, sayaaa mauu muncraattt"

"kocokkk yang kenceeng, amiii", erangku

Ami menuruti kemauanku, tangannya lebih cepat mengocok2 kontol ku dan akhirnya 

Crrrottt Crooottt Crrooot

Aku ejakulasi di pantatnya dan pejuhku mengalir ke bawah ke arah lubang pantat dan lubang memeknya. Waktu aku ejakulasi, aku hentikan semua aktifitas ku terhadap memek dan toketnya sehingga ami memohon untuk dituntaskan birahinya.

"paaakkk, jangaann berhenttiii, toloong, uuhhh", katanya

"paaakk, ammii, tanggungggg niicchh", katanya lagi

Aku tidak menghiraukannya dan langsung masuk ke kamar mandi untuk mandi. Ami tidak berkata apa2 lagi dan langsung masuk ke kamar tempat bayiku berada. Siangnya kembali aku, mempermainkan tubuh ami, sekarang permainan aku tingkatkan, kini aku mulai berani mencium leher ami yang mulus dan putih, ami hanya bisa mendesah2.

Terkadang aku mulai mencium dan melumat2 bibir ranumnya, ami mulai berani membalasnya, kini ami yang memainkan peran dalam hal ber-french kiss. Bibirnya liar melumat bibirku, lidahnya di masukan kedalam rongga mulutku, meliuk2 dan membelit lidahku. Kini posisi kami berhadapan dan aku meloloskan celanaku sehingga kontolku bebas bergerak dan kini aku memberanikan diri untuk membuka seluruh pakaian ami, mulai dari baju dan bh nya sampai ke celana dan celana dalamnya.

Ami pasrah dan diam sediamnya, matanya tertutup, bibir bawahnya digigit kecil, badannya sedikit bergetar. Dan akhirnya ami sekarang telanjang bulat, sungguh tubuh yang sangat sempurna. Bodynya bak biola spanyol, toketnya bulat sempurna, pentilnya mungil berwarna coklat muda, perutnya rata sempurna, memeknya tembem tanpa ditumbuhi jembut berwarna putih bersih, itilnya sedikit besar berwarna merahmuda dan menyembul, paha dan betinya mulus, lembut dan putih. Tanpa menunggu waktu langsung aku lumat bibirnya sambil menekan2 kontolku ke 
permukaan memeknya

"ooohh, uuuuhhh, amiiiii"

"paaaaakk, mmmssshhhh"

"memek kamuu lembbuutt, ooohh, sayaa sukaaa"

"mmmssshhh, sayaa pengeen ngentott memek kamuu, amiiii, ooohh", erangku

"ooohh, paaak, nikmaattt, uuuhh, teruuuss"

"amiii naaaiikkk, uuuuhhhhh"

"konttol bapaakkk, besaarrr, mmmsshhh, teruuusss"

Aku terus mengesek2kan kontolku ke permukaan memeknya sampai akhirnya aku ejakulasi lagi di memeknya, entahlah ami mendapatkan orgasme atau tidak, aku tidak peduli. Setelah itu langsung aku ke kemar mandi untuk bersih2. Ami hanya berdiri mematung sambil menutup matanya dan merapatkan kedua pahanya sambil sedikit membungkuk. Sengaja aku lakukan itu supaya ami memintaku untuk di entot memek nya. Namun keinginanku masih belum terwujud. Ami tampak kuat sekali dengan keadaan seperti itu.

4 Hari sudah aku lecehkan ami dengan kelakuanku dan ami masih tetap bertahan belum mau di entot olehku atas permintaan sendiri. 

Sampai akhirnya di hari ke - 5 setelah pulang kerja dan makam malam, kembali aku menggerayangi body semok ami namun kali ini ami menyerah sepertinya dia sudah tidak tahan lagi ingin menuntaskan birahinya yang selalu tertunda, dia menyerahkan keperawanan nya untukku, ami ingin di entot.

Setelah makan malam selesai, aku lihat ami sedang memberikan susu formula ke bayiku sambil menggendongnya. Seperti biasa aku memeluk ami dari belakang sambil mengesek2an kontol ku ke belahan pantatnya. Saat itu ami hanya memakai legging abu2 ketat sehingga bongkahan pantat dan belahan pantatnya tercetak dengan jelas sedangkan atasannya hanya memakai kaos longgar dengan v-neck di bagian leher sehingga kalo ami menunduk gundukan toketnya terlihat jelas dengan bh hitamnya.

"Amiii, mmmhhh, harum sekali tubuhmu, mmmhhh", kataku sambil menciumi lehr bagian samping dan belakangnya

"paaaakkkk", desisnya

"uuuhhh, pantatmu semok, sayaang, aku sukaa", kataku sambil meremas pantatnya

Lalu aku segera meloloskan baju dan celana panjangku, kini aku hanya memakai cd saja sehingga tonjolan kontolku terlihat jelas. Kembali aku menggerayangi tubuh ami, tanganku menelusup masuk dari bagian atas ke arah toketnya

"uuuhhh, amiii, susu kamu montok yaa", desahku

"Suka kamu diremas kayak gini, sayaang ?", godaku

"mmmssshh, uuuhh, paaaakk", desahnya

Ami sudah tidak konsen lagi memberikan susu formula ke bayiku, birahinya sudah mulai naik, kini dengan perlahan2 ami menjauh dari pelukanku dan menidurkan bayiku. Untungnya bayiku langsung tertidur, seletah itu ami beranjak dari tempat tidur dan menghampiriku

"Sini, sayaang", pintaku

Kemudian ami medekatkan diri kepadaku dan aku langsung memeluknya, kini posisi kami berhadap-hadapan, ami hanya menunduk tidak berani menatapku. Tanganku melingkar di pinggangnya lalu turun ke bawah ke arah pantatnya sambil mengelus2 dari luar legging ketatnya

"kamu cantik dan seksi, sayang", bisikku

Ami tidak menjawab, dia kini memejamkan matanya lalu aku mulai inisiatif untuk melumat bibir sensualnya

Sluurrppp srrullpppp.....

Sejenak ami tidak merespon lumatanku di bibirnya, ami terlihat pasif, namun mulutnya 1/2 terbuka menandakan dia ragu2. Aku terus melumat bibir manisnya sambil tanganku bergerilya di pantatnya. Mula nya aku hanya mengelus2 lembut kini mulai meremas2 gemas karena sungguh sangat menggiurkan sekali bentuk pantatnya, bulat sempurna.

"uuuhhh, mmmmssssshhh", desahnya

Ciumanku kini mengarah ke leher putihnya dan tanganku mulai menyingkapkan legging abu2 ketatnya ke bawah serta celana dalam ami langsung aku kebawahkan. Kini bagian tubuh ami yang bawah sudah tidak terlindungi lagi, tanganku mulai meremas2 buah pantatnya yang putih bersih serta sekel itu.

"paaakkkk, ooooohhhh", desahnya

Tangan ami, aku tuntun untuk memegang kontolku yang masih menggunakan cd, ami menurut, kini dia menggengam kontolku. Ciumanku kini kembali ke bibirnya, nafas ami mulai memburu, tanganya kini secara reflek bukan lagi mengenggam tapi mengelus2 kontol lalu menjalar ke buah zakarku. Tanganku kini menelusup ke arah lubang pantatnya dan mengelus2nya, ciuman kami terlepas, ami mengerang

"aaaaccchhhh, paaaaaaakkkk"

Sejurus itu, karena sudah birahi nya tinggi, tangan ami membuka cd ku dan mulai mengocok2 kontolku

"aaamiiii, ooooohhhh", desahku

Aku sudah tidak sabar, segera aku loloskan semua pakaian ami dan meloloskan cdku sehingga kini kami telanjang bulat, lalu aku peluk tubuh ami dan mulai menjilat2 leher lalu turun ke arah toket ranumnya.

"aamiii, toketmu menggairahkan, uuuhhh", kataku sambil menciumi susunya

Lalu aku rebahkan ami di ranjang dengan kaki yang terjuntai ke bawah, setelah itu aku naik ke atas tubuh bahenolnya serta menindihnya sehingga kontolku yang ngaceng bertemu dengan permukaan memeknya yang putih bersih dan mulai menciumi susu nya. 


Toket yang sebelah kiri menjadi jamahan tanganku dengan meremas2 nya lembut serta memilin2 pentilnya sedangkan toket yang kanan menjadi bulan2an mulutku. Aku jilati melingkar seluruh permukaan susu ami mulai dari daerah terluar menuju ke arah pentilnya. Putih, lembut, kenyal dan padat, itulah yang aku rasakan di toket yang berukuran 34 D itu. Ami hanya bisa pasrah memejamkan matanya dan mendesah2

"mmmssshhh, uuuhhhh, paaaakk, geeeliii"

"mmmmmhhhh, oooohhhh, susu amii gelii paakkk, oooohhh"

"Remes teruuuss, paaaaakk, oooohhhhh", desahnya

"aakuuu sukaa toketmuu, amiiii, uuuhhh, mmmsshhh", balasku

Kurang lebih 10 menit aku bermain dengan susunya, setelah itu tanganku berganti daerah jamahan yaitu bergerak ke arah memeknya. Perlahan2 tanganku turun ke arah perutnya, pinggangnya sampai ke akhirnya bertemulah tanganku dengan permukaan memeknya yang tembem itu tapi tetep rangsangan mulutku ke toketnya terus berlanjut.

"uuuuhhhhhh", desisnya ketika tanganku menangkup seluruh permukaaan memek ami

Setelah itu tanganku mulai aktif menjelajahi memek babysitterku ini, itil besarnya aku elus2 lalu aku merekankan bibir memeknya dan mencolek2 bagian dalam memeknya.

"paaaakkk, uuuuuhhhhh, aaaccchhhh"

"eeenaaakk, uuuhhhhhh, ooohhhh, ittiil amiiii, ooohhhh"

"ooohhh,aaaaccchhh, paaakkk, teruuusss"

"mmmmssshhh, enaakkk amiiii, mmmmhhhh ?", godaku

"iyaaaa, ennaakkkk, paaaaakk", jawabnya sambil mendesah

Aku terus memainkan memek dan itilnya dengan elusan, rabaan dan kobelan lembut tanganku.

"aaacchhh, mmmssshhhhh, eenaakk paaakkk, teruuusiinn, ooohhh", erangnya

"ssuukaaa kamuuu, amiiii di giniinnn ?", godaku lagi

"ssukaaa, geeliii, ooohhh, aaaaaaaahhhhhhh", erangnya sambil melentingkan pinggangnya ke atas

Ami orgasme untuk pertama kali 

Ssseeerrrrr seeeerrrrrrr

"kamuu, muncraattt, sayaaaang", kataku kepada amiii

Segera aku raba bagian lubang memeknya dan aku rasakan cairan kenikmatan ami meleleh ke luar memeknya, bening dan mengkilat, ohh sangat seksi sekali memeknya kala itu. Ami terengah2 berusaha menenangkan birahinya dan berkata

"paaakkk, jangaan siksa amii lagiii"

"ami udah ga tahaannn, mmmsshhhh"

"entot ami, perawanin amii paakkk, toloong"

"puasssin memek amiii, ooohhh", pintanya dengan terbata2 menahan gelombang birahi yang baru saja didapatnya

"mmmhhhh, kamu mau di enttott, amiii ??", godaku

"iiyyyaa, paaakk, enttott amiii yaaaa", balasnya

"kontolin memek amiii, paaakkk", pintanya

"ookeee, sayaang, sekarang aku perawanin memek kamuu, amiii", kataku sembari memposisikan kontolku ke lubang memeknya

"akuu udah sangat nafsu sama kamu, amiku,ooohh", erangku

"Rasakan kontolku ini, amiiii", teriakku

Aku langsung menghujamkan kontolku ke dalam memek ami, ada rasa ngilu di ujung kepala kontolku dan aku merasakan kepala kontolku merobek sesuatu yang basah, elastis dan lembut. Mungkin itu yang disebut dengan selaput dara, lambang keperawanan seorang wanita. 

Bllleeeeesssss 

Dalam sekali hentakan yang keras, aku berhasil memerawani memek ami. Ami mengejan dan berteriak kesakitan, matanya mendelik ke atas, tangannya meremas2 dan menarik2 sprei kasur, kepalanya terdongak ke atas sambil digeleng2kan

"aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh, sakiiitttttttt", teriaknya

"oooooohhhhhhhhh yeeeeeeaaaahhhh, aaawwwwww", balasku

Setelah itu karena sudah sangat nafsu, aku entot memek ami dengan posisi konvensional, aku tarik kontolku ke luar lalu aku hujamkan lagi dengan keras dan kuat

Ppplooookkkk Ppplooookkkk Ppplooookkkk PpplooookkkkPpplooookkkk Ppplooookkkk !!

"aaaccchhh, paaaakk, ttolooong, perrrihhh, aaaawwww", teriaknya

Aku tidak menghiraukannya, aku hanya fokus kepada memek sempit dan basahnya. Ketika alihat ke bawah, batang kontolku terlihat basah, mengkilap dan berwarna merah, itulah darah keperawanan ami. Aku masih terus mengentot memek ami, tanganku memegang kedua paha putih dan mulusnya untuk menahan tubuh ami.

"Rasaain kontolku, ammii, uuuhh, perreet sekalii, memek kamuuu", erangku

"nikmati entotanku, cintaaku, uuuhh, yeeesshh,", sambungku

Ppplooookkkk PpplooookkkkPpplooookkkk Ppplooookkkk

"paaaakkkk, uuuuuuhhhh, janggan kenceng2, paaakk", pintanya

"memek amii perrihhhhh", iba ami

"ooohh, ga apa2, sayaaang, nanti jugaa enaaakk", jawabku

Segera tanganku berpindah ke toketnya untuk memberikan rangsangan supaya rasa perih di memeknya cepat hilang. Aku remas2 kedua susunya, tidak lupa aku pilin2 pentil susunya.Sedikit2 demi sedikit pentil susu ami mulai menegang akibat pilinanku, sampai akhirnya mencuat total ke atas, aku semakin gemas dengan pemandangan itu maka entotanku ke memek nya di perlambat. Fokus utamaku kini ke toket ami, aku elus perlahan lalu aku remas2 buah dadanya yang ranum itu, pentilnya setelah aku pilin2, aku tarik2 lembut

"oooohhh, paaakkkk, enaaakkk"

"susu ami enaakk, paaakkk"

"ooohhhh, yeeeaahhh, mmmsshhhh", erangnya

Tanpa di duga kini pinggul ami ikut bergoyang meyeimbangkan dengan genjotanku ke memeknya

"ayooo, ammii, goyangg teruuss, cintaaakuu, oooohhh, yeeesss", erangku menyemangati ami

Ami sudah mulai menikmati persetubuhan ini, raut mukanya yang meringis kesakitan kini berubah menjadi sayu, matanya nanar, mulutnya 1/2 terbuka. Tangan ami meraih tanganku yang berada di toketnya lalu jari telunjukku di bimbingnya ke dalam mulut ami. Rupanya birahi ami mulai naik, dia mengulum2 jari telunjukku, lidahnya memutar2 di permukaan jariku.

Pemandangan yang sangat eksotis kala itu, di tambah tangan ami yang asalnya memegang sprei kini meremas2 toketnya sendiri.

"mmmmhhhh,mmmhhhh, mmmsshhh",desahnya

Entotanku ke memeknya menjadi lebih lambat karena aku ingin puas menikmati kelakuan babysitterku ini ketika dilanda birahi.

Ppplooookkkk PpplooookkkkPpplooookkkk

"Kamuu, binaall, amiiii"

"ternyata memek kamu suka yaa, di entot ?, uuuuhhhh", desahku

Bersambung....

back to top