![]() |
Aku Terjebak Nikmat Dan Ketagihan Jadinya |
Cersex - Pagi ini hujan mengguyur sangat deras membuat ku malas untuk berangkat ke kampus, tapi sayang nya aku harus tetap masuk karena hari ini ada ujian matkul nya pak diman.
"aaaah.. padahal masih pw" gerutu ku.
ku ambil hp dan mengecek beberapa pesan, di grup banyak teman ku yang mengeluh karena hujan tapi mau gak mau tetep ke kampus gara2 ujian nya pak diman, hihi ternyata pada kompak.
aku segera beranjak mandi lalu lanjut sarapan, ku lihat sudah jam setengah 8 dan hujan gak berhenti juga.
tuuttt... tuttt....
aku menelpon kevin (pacarku) meminta dia untuk menjemput ku tapi seperti nya dia belum bangun, "dasar mbangkong" ejek ku dalam hati.
aku malas jika harus ke kampus naik motor, hujan2 gini enak nya sih di anter naik mobil, tapi ya sudahlah, si kevin masih molor mau gimana lagi.
akhirnya aku nekat mengendari motor matic ku untuk ke kampus, saking deras nya jas hujan ku pun masih sedikit tertembus oleh air, alhasil aku sampai di kampus dengan baju basah. aku gak ambil pusing lalu menuju ke kelas, takut terlambat ujian.
tapiiii......... ternyata zonk besar, karena pak diman sendiri tidak masuk dan menunda ujian nya minggu depan.
"astaga tuh orang, kita dah ujan2an gini seenak nya dia nunda" kata ku penuh kesal.
"iya nih, tau gitu gw gak berangkat" balas nindi.
"ya udah sih nih emak2 ngomel mulu, ke kantin aja udah, yuk" ajak hendra.
Di matkul ini hanya nindi dan hendra teman seangkatan ku, maklum matkul ulangan karena sebelum nya aku dapat nilai C.
Kuperkenalkan satu2 dulu karakter di cerita ini, aku sendiri bernama yuli, usia ku 21 tahun, tinggi 164 cm, berat 48kg, ukuran bra ku 34C. lalu ada nindi, usia nya sama denganku, tinggi 160 cm, berat 50kg, ukuran bra nya 36C, sama2 memakai cup C seperti ku tapi jelas toket nindi lebih besar karena terlihat sesak dan sedikit naik. berikut nya hendra, cowok tinggi berotot namun belum pernah pacaran, bahkan banyak isu kalo dia gay.
Padahal secara wajah gak jelek2 amat, tapi juga gak ganteng sih, hihihi.. mungkin karena kulit nya agak gelap di tambah banyak jerawat di wajah nya. kalau postur masih bisa di bilang oke, tinggi 178cm, berat 65 kg, dan penis nya?? hmmmm... aku cukup takjub karena panjang nya hampir 20cm, besar dan keras.
kembali ke cerita, di kantin kami bertiga hanya mengobrol santai dan menikmati kopi, enak juga pas hujan2 gini, karena dingin si nindi merangkul erat lengan hendra. ku perhatikan hendra hanya biasa saja , padahal toket nindi menggencet erat di lengan nya, aku semakin percaya kalau dia tidak suka cewek. aku yang penasaran timbul ide untuk menggoda hendra sekaligus mengetes nya.
"hen, bawa kunci himpunan?" tanya ku.
"bawa, napa yul?" balas nya.
"aku mau numpang ngeringin baju, masuk angin aku ntar" aku tau di ruang himpunan ada kipas angin.
"ntar kalo ada anak gimana?"
"ah hujan gini paling belum pada ke kampus, udah pun pasti lagi di kelas"
"ya udah, nih" ucap hendra sambil kasih kunci ke aku.
"ya ampun tega amat, masa aku sendirian sih"
"lah, ajakin nindi aja"
"ya sama kamu juga lah hen" ajak ku.
"iya deh iya, kopi belum abis juga" akhirnha dia meng iya kan dengan sedikit terpaksa.
hihihi.. berhasil rencana ku.
ceklekk..
kami bertiga pun masuk ke ruang himpunan FE, benar seperti dugaan ku sama sekali tidak ada anak disini. tanpa menunggu lama aku melepas kemeja ku, menyisakan tanktop hitam dengan bra krem di dalam nya sebagai atasan ku.
"iihh yuli gak malu loh.. hehe" ejek nindi kepadaku.
"biar deh, sepi gini daripada aku masuk angin" aku memposisikan kemeja ku di depan kipas angin agar cepat kering. ku lirik hendra hanya duduk di karpet sambil utak atik hp nya, aku pun ikutan duduk namun di samping nindi.
"nin, bener gak sih si hendra gak suka cewek? liat tuh gw udah tinggal tanktop an gini dia gak ada respon sama sekali" bisik ku pada nya.
"tau deh, toket lu kurang gede kali dia jadi gak nafsu hihi" canda nindi.
ku cubit lengan nya.
"dasar nih anak, mentang2 toket lu gede"
"aww... sakit yull"
"rasain, coba sih lu lepas jaket, asli aku penasaran pingin ngetes si hendra"
"iya iya, awas lu nyubit lagi" nindi menurunkan zipper hoodie nya, baru setengah namun sudah terlihat belahan dada nindi cukup lebar.
"eh..." kutahan tangan nindi, "lu pake daleman apa gak tuh" tanya ku.
"pake kok, tanktop sama kayak lu, cuma yang kemben doang"
"ya udah"
nindi lanjut menurunkan zipper hoodie nya dan melepas nya.
"hmm... cowok mana yang tahan ngliat si nindi, harus di jauhin dari kevin nih" batinku melihat body nindi yang memang sangat menggoda nafsu pria.
ku lirik hendra masih diam sibuk dengan hp nya, aku pun menjadi gemas sendiri dan mendekatinya.
"ngapain sih hen?" tanyaku.
"ini baca2 artikel" jawabnya.
"ohh... eh iya itu disini ada gantungan baju gak sih, itu jaket nya nindi juga basah" aku menunjuk ke arah nindi.
"anjirr...." hendra terkejut saat menoleh dan melihat penampilan nindi.
"napa hen?"
"eng... jangan bilang2 ya, gede amat toket nya nindi" jawab nya berbisik.
"hihi nepsong ya liat dia?"
"iyalah gw normal"
"oooh.. normal.. kalo toket gw gimana menurut mu? gak kalah dong sama nindi" pancing ku.
"kalo di lihat doang sih gedean nindi, gak tau deh kalo di pegang" ucap nya mulai bernafsu.
"mau? boleh kok aaahhh" balas ku sambil mendesah di samping telinga nya.
tanpa ba bi bu hendra meletakkan tangan kanan nya di toket ku, coba meremas lembut dan menekan2 dari luar tanktop ku.
"heh gila kalian, mesum seenaknya" kata nindi.
"haha gak nin, cuma mbandingin gede mana sama punya mu" canda ku, "sini lah biar enak mbandingin nya".
nindi pun mendekat lalu duduk di samping kanan hendra, hendra hanya melongo melihat 2 cewek seksi menghimpit di sebelah kanan dan kiri nya.
"seriusan nih kalian berdua??" glekk... tanya nya sambil menelan ludah.
"udah cepet, mau gak?" ucap nindi
tangan kiri hendra kini juga di letakkan di toket nindi, posisi tangan nya menyilang kompak meremasi toket kita berdua.
"aaacccchh.... udah pernah megang toket hen?" goda ku.
dia menggelangkan kepala.
"enak gak?"
kali ini dia mengangguk, bener2 lucu ekspresi nya.
"makanya jangan jomblo terus hen, biar bisa mainin toket kayak gini terus" ucap nindi ikut menggoda.
"mau dibuka?" nindi bertanya.
"boleh?"
nindi pun tidak menjawab tapi langsung menurun kan kemben nya sampai perut. terpampang lah toket besar nya dengan bebas karena dia memang tidak memakai bra, nekat juga nih anak ke kampus no bra, apa habis mesum ama cowok nya kali ya.
"gila.. gede banget" ucap hendra reflek.
akupun tidak mau kalah dan menarik lepas tanktop ku lalu ku turunkan cup bra ku.
"gede mana sama ini hen?" kata ku.
"astaga.. mimpi apa gw semalam, di keroyok toge begini"
hihihi.. serempak aku dan nindi tertawa dengan ucapan polos hendra.
"lanjut lah remesin" pinta ku.
hendra melanjutkan remasan tangan nya sambil menolek kiri kanan.
"pentil nya mainin, puter2" kata nindi.
"gini?" sambil hendra memilin puting nindi, lalu puting ku juga di pilin nya. disini aku bisa bangga karena puting ku lebih besar dan mancung dari nindi, membuat hendra lebih antusias padaku.
"ehhmmm... enak hen, pinter kamu" puji ku.
"basahin puting kita biar lebih enak" lanjut nindi.
"gimana cara nya?"
"hihi emut lah sayanggg..." nindi menyodorkan sendiri toket nya dan di sambut hendra dengan membuka mulut lalu di hisap nya puting nindi, persis seperti sedang menyusu.
"ouuuhhhh.... hendra sayang.... aaaahhh" desah nindi "terussss... iseppp".
sllrruuuppp.... slrrup....
nindi merengkuh kepala hendra semakin erat ke dada nya, membuat hendra hanya fokus kepada nya. aku sendiri seperti merasa tidak mau kalah, kutempel kan toket di belakang kepala hendra, jadi posisi kali ini hendra di tengah kita berdua sedang di gencet toket depan dan belakang.
"gantian hen... uuhhh..." ucapku.
diapun menoleh dan langsung melumat puting kiri ku.
emmmpppp... sllrruuppp....
"aaacchh... pinter sayang.... "
tanpa ku duga hendra malah menggigit puting ku.
"aaaaww..... sakit... hen... aakkhh.. jangan di gigit... ehmmm..." meski sakit namun aku jadi semakin bernafsu.
ku lihat nindi mengikuti gerakan ku sebelum nya dengan menggencet toket nya di belakang kepala hendra, membuat hendra terbenam di antara toket kita berdua, saking erat nya beberapa kali puting kita pun bergesekan.
"aaaaaaacchh.... kok enak sih yull..." desah nindi.
"hihihi horny pengen ngentot ya lu?" kata ku.
ku genggam toket nindi dengan tangan kiri ku, lalu aku berusaha untuk mencium puting nya.
"iihhh... yuli, geli ah" nindi berusaha menjauh.
"hadecchh, cuma gw emut doang, jangan bayangin aneh2 deh, gw biasa kali ngemut pentil cowok gw"
"ya tapii aneh lah... masa pentil gw di emut sama lu.."
"udah sini..." ku tarik tangan nindi, tubuhnya mendekat lalu ku lahap puting nya.
aahmmmm.... emmmmpp....
"aacchhh.... yuli...."
slrruuppp..... "enak kan?? merem aja dah lu"
kembali ku emut puting nindi, aku sendiri normal nya pasti risih, namun karena nafsu ku sudah menggebu aku gak peduli lagi.
kupraktekkan apa yang sedang hendra lakukan pada puting ku ke puting nindi, saat puting ku di hisap2 akupun juga menghisap nya, saat di gigit aku pun juga menggigit puting nindi.
beberapa menit kita bertiga bertahan dalam posisi seperti ini.
"gak tahan gw.... aaahhh... pengen ngentot... " erang nindi.
aku melepas puting nya lalu kita bertatapan, aku memberi kode dengan lirikan ku untuk ngentot dengan hendra. hendra sendiri seperti belum puas menyusu padaku, dia masih memainkan puting ku bergantian kiri dan kanan.
nindi menolehkan kepala hendra menghadap nya, lalu hendra berusaha mau menyosor toket nindi namun di tahan dengan telunjuk.
"stop nyusu nya... sekarang gw yang pingin ngemut.." sambil nindi menjulurkan lidah nya sangat seksi.
"ngemut ap.... aaaahhh..." belum selesai hendra bicara penis nya langsung diremas oleh nindi.
"ini..... uuuhhh... gede nihh.. gw buka yaa...."
"ehhh... nin... aku... ini di kampus loh... eemm" hendra terlihat gugup.
"aaahh kelamaan.." nindi pun mendorong tubuh hendra sampai terlentang di karpet, lalu melepaskan pengait celana nya tanpa permisi, di tarik nya lepas celana jeans dan cd hendra dengan terburu2.
"oh my..... " aku kaget saat nindi melepaskan cd hendra.
batang penis nya sangat panjang, itupun belum tegak tanda masih bisa lebih panjang lagi, masih tergeletak menjulur sampai ke batas perutnya. tangan ku ingin memegang nya namun kalah cepat sama nindi yang udah kesetanan ingin merasakan penis hendra.
"hhmmm... kontol gede gini kok di simpen aja daritadi... sssshh.."
langsung di genggam dengan 2 tangan, itupun bagian kepala penis nya masih terbuka, "gila nih kalo masuk ke memek gw, perih pasti" batinku membayang kan penis hendra masuk ke vagina ku, penis kevin saja tidak sebesar itu.
posisi kali ini hendra terlentang, dengan nindi membungkuk di dekat area kaki nya, sedang aku di sisi berlawanan.
"aaacchhh.... nindi...." hendra mendesah.
"gak sabar gw pengen di entot ma kontol lu.... hhmm.."
"gw.... belum pernah.... aakkhh.."
"asik dong sayanggg... brarti gw yang dapet perjaka lu.. hihi.."
"gw juga kali" ucap ku menyela.
"siapa cepat dia dapat.. weeekk..." balas nindi menjulurkan lidah nya, lalu dengan cepat dia memasukkan penis hendra ke mulut nya.
eeemmmmm.......
"aaacchhh nin.... enak banget.... " ucap hendra sedikit kaget, penis nya perlahan bertambah tegak sampai maksimal dalam emutan nindi.
sllllrrruuppp... aaahhhh.....
"masih bisa tambah gede lohh.... ssshhhh... duh nih kontol.... ssllepppp... slep..." nindi melanjutkan oralan nya.
aku yang beberapa saat hanya pasif nontonin mereka mulai menarik lepas kaos polo nya hendra, jadi lah sekarang dia telanjang bulat atas bawah. ku telusuri lekuk tubuh hendra dari dada nya yang berotot, perut nya yang six pack,
hmmm.. ku gigit bibir bawah ku. aku yang juga tidak tahan lalu mencium bibir nya penuh nafsu, entah apa yang di rasakan hendra saat ini, penis nya sedang di oral nindi lalu bibir nya asik beradu dengan bibir ku. adakah suhu2 yang pernah merasakan seperti ini?
muaaacccchhh..... eeemmmp...... uuchhhhh....
satu tangan nya merangkul di leher ku, satu nya lagi memegang kepala nindi.
"sssshhh.... yulll.. eenngg.. ini enak... banget... emmmpp.." ucap nya di sela berciuman dengan ku, hanya ku balas dengan senyuman lalu kembali ku lumat bibir nya.
lidahku bermain di dalam mulut hendra, karena gaya berciuman nya masih kaku aku malah tertantang untuk mengajari nya.
5 menitan kita berciuman tiba2 hendra mengerang dan menghisap bibir ku dalam2.
eeehhhmmmmm.....
"uaahhh.. kenap..." aku melepas ciuman ku dan baru mau bertanya ada apa, namun aku terkejut karena ku lihat nindi sudah menduduki penis hendra sampai masuk ke memek nya, itupun baru setengah.
"aaaacchh..... " desah nindi semakin menurunkan tubuh nya.
sejak kapan dia melepas celana nya sendiri? ahh aku asik berciuman sampai tidak sadar, sial si nindi, nyolong start.
"ninn..... aaakkhh kontol ku... kayak di remes2..."
"kegedean henn... sempit.. uuuhhhh... di memek ku.."
nindi menaik turun kan pinggul nya perlahan supaya penis hendra bisa masuk semua. melihat itu aku lalu melepaskan sendiri celana dan cd ku, lalu dengan jari tengah ku gesek2 belahan vagina ku.
aahhh... basah sudah memek ku, aku ingin di entot. ku arahkan tangan hendra menyentuh vagina ku, dengan tanggap dia menusukkan jari nya, mungkin itu sudah naluri semua cowok.
"ooohhh.. iya gitu sayanggg.... aduk2 memek ku..."
di sisi lain nindi masih menaik turunkan pinggul nya, hampir berhasil menelan seluruh penis hendra... uuuhhhhh...... enak pasti.
"aaaggghh... yul,, aku pingin cium memek mu.." kata hendra.
aku lalu mendekat dan jongkok dengan posisi vagina ku tepat di depan mulut hendra. awal hanya dia cium lalu lidah nya mulai menjilati belahan vagina ku.
"aacchhhh... atas nya... itil ku..."
lidah nya berputar2 di area klitoris ku.
"disitu... oouuhhhh.... enak sayang..."
hendra merangkul pahaku dan menarik sampai aku terduduk dengan vagina ku masih di mulut nya.
eeehhmm..... sllrrrrppp....
aku berhadap2an dengan nindi.
"enak nin?? eeehhmm....." tanyaku
"gede banget.... mentokk.... aacchh.." balas nya.
"hihi ntar gantian.. gw pingin nyoba"
pelan nindi mulai menggenjot kan vagina nya, melihat toket nya ikut bergoyang langsung ku remas, selain gemas juga karena aku menahan geli akibat oral an hendra di vagina ku. ku emut puting kiri nindi, niat ku agar dia cepat klimaks dan aku segera merasakan penis hendra. hehe..
suara desahan silih berganti memenuhi ruang himpunan ini, kita seperti tidak peduli jika ada orang yang mendengar
oouuhhhhh....
accchh...
eehmmm... aaakkhh.....
bisa suhu bayangkan sendiri bagaimana nikmat nya permainan ini, desahan2 terutama dari nindi yang lebih seperti menjerit keenakan. bibir vagina nya sudah berwarna kemerahan, aku tau itu pasti perih, tapi perih nya gak akan mengalakan rasa nikmat di entot penis hendra.
gak sampai 10 menit nindi sudah mempercepat goyangan nya.
"aaahhhh..... aaahh...aaacch...."
dia menggesek sendiri klitoris nya dengan jari, ekspresi wajahnya meringis dan mata nya terpejam.
"uuhhh..... enak... aaacchhh... aku sampe.... aaahhh...... aaaaccccchh....."
ccreettt..... crettt..... crettt....
merembes cairan orgasme nindi dari sela himpitan kelamin mereka, seperti nya nindi ini tipe cewek yang squirt saat orgasme, ku lihat betapa banyak nya cairan itu.
"wowww.. banyak banget nin.." ucap ku
"aaaahhh.... puas gw..."
"hihihi.... sebanyak ini lu keluar, parah sih kalo masih belum puas.."
di bawah sana hendra mengangkat sedikit pinggul ku, dia seperti belum mengerti kalau nindi telah klimaks.
"lu pipis apa gimana nin?" tanya nya heran.
"haha... nih pipis gw nih..." nindi mengelap sebagian cairan nya dengan tangan lalu menyodor kan ke bibir hendra.
"iihhh.. gila lu... duhh..." hendra berusaha mengelak.
"elu tuh yang gila... ini cairan orgasme gw kaliii..."
"oohhh.. tapi jijik lah masa di kena in mulut gw"
"lah itu ngapain lu emut memek nya yuli kalo lu jijik? aneh juga nih anak.."
"iya juga ya.... tapi bau nya nafsuin sih emang... gw belajar dari bokep.."
hahaha... serentak aku dan nindi tertawa.
"buruan cabut nin..... gw dah gak sabar..." kata ku pada nindi.
"iya.... sesek juga memek gw lama2" perlahan dia mengangkat pinggul nya sampai terlepas dari penis hendra.
hmmmm... langsung ku genggam batang besar yang masih tegak menantang itu, ku kocok2 sedikit dan ku beri air liur agar tetap licin. aku memposisikan tubuhku untuk menduduki penis hendra, namun di tahan oleh nya.
"yull... gw pingin di atas.."
aku pun mengiyakan permintaan hendra dan segera aku tidur terlentang, lalu hendra menindihku namun tidak langsung memasukkan penis nya.
muaaaacchhh..... uuuhmmm...
hendra mencium bibir ku, ciuman nya tidak kaku seperti tadi, lidah nya aktif membelit lidah ku. dalam posisi berciuman penis nya di gesek2an di sela vagina ku, dia tampak tidak terburu2 dan berusaha bersikap gentle.
di tusuk kan perlahan kepala penis nya,
"i love you" ucap hendra saat penis nya semakin dalam masuk ke vagina ku.
"oouuuhhhh..... i love you too sayangg... eennggg.." balas ku.
bisa kurasakan dinding vagina ku terdorong karena terlalu sempit untuk di masuki penis besar itu.
"aaakhh.. pelann... uuhh.... tarik dulu...."
hendra mengerti dan memaju mundurkan penis nya perlahan.
beberapa saat hendra mempenetrasi vagina ku, penis nya berhasil masuk full terasa sampai ke rahim ku, entah benar atau tidak tapi yang kurasakan penis nya memang mentok di dalam vagina ku.
"yukk sayang... goyangin pelan2" pinta ku.
aku meringis seperti nindi tadi, rasanya sangat perih, air mata ku bahkan sampai keluar.
"kamu gakpapa yul? apa stop dulu?" tanya hendra.
"gakpapa... terusin... ssskk... keburu siang" jawabku sedikit terisak menahan perih.
ccuuuppp....
kembali hendra mencium bibir ku, berusaha membuat ku tenang. ciuman nya sangat lembut, bibir ku di kecup perlahan serta tangan nya membelai2 rambut ku. hmmm... kok aku jadi seneng gini ya? bisa baper nih aku..