 |
| Kujebak Adik Perempuanku Novi Yang Polos PART 2 |
Cersex - Lanjutan Cerita dari "KUJEBAK ADIK PEREMPUANKU NOVI YANG POLOS" Senin Pagi jam 6 Saya sudah bangun untuk siap2. Saya melihat ada notif dari memei di hp samaran-nya.
*Video sent*
Saat menonton Video itu, Saya pun kembali bernafsu dan melupakan rasa bersalah-ku, Saya mengingat mau membeli minyak perangsang yang mungkin akan berguna.
“Wow.. hampir aja cici berhasil lulus menjadi dewasa, tapi sayang sekali ada telephone yang menganggu, gimana enak kan rasa-nya orgasm.? Sudah ke 3x yah, wah.. tidak terasa yah sisa 2 lagi” –IWR
Di tunggu tidak ada balasan, mungkin masih tidur saya pikir. Saya pun siap2 dan bergegas ke Kantor, soal-nya Jakarta macet, saya membawa hp cadangan-ku agar tidak ketahuan si memei.
“Pagi boss..”
“Pagi, semangat sekali kamu hari ini, ada apa?” -Boss saya Richard
Orang Cina daratan lahir di Jakarta, dari Kecil dia sudah sekolah di Indonesia dan sekarang merintis usaha di Indonesia. Dia terkenal hobby clubbing di Jakarta dan sering membawa pulang cewe yang tidak sadar. Saya dengar kalau boss saya sering ngespike minuman cewe yang dia Incar, terus memperkosa-nya. Dengan koneksi-nya yang ada dimana-mana, cewe yang di perkosa tidak bisa menuntut-nya karena tidak ada bukti nyata.
Orang Cina daratan lahir di Jakarta, dari Kecil dia sudah sekolah di Indonesia dan sekarang merintis usaha di Indonesia. Dia terkenal hobby clubbing di Jakarta dan sering membawa pulang cewe yang tidak sadar. Saya dengar kalau boss saya sering ngespike minuman cewe yang dia Incar, terus memperkosa-nya. Dengan koneksi-nya yang ada dimana-mana, cewe yang di perkosa tidak bisa menuntut-nya karena tidak ada bukti nyata.
“Ga ada boss, cuman tadi senang, sempat bangun pagi aja hahaha”
*Ring…* chat notif
“Hmm.. hp siapa itu?”-Richard
“Saya boss, cuman notif chat aja kok”
“Kok ga pernah dengar notif hp ini sebelumnya, hp baru yah?”-Richard
“Ga boss.. hp cadangan aja cuman ada nomor baru, jadi saya pasang”
“Ooo.. yah uda sana masuk, tetap bekerja keras yah”-Richard
“Baik boss..”
Saya pun buru buru membuka hp-nya, melihat pesan dari memei..
“Puas? Sini kasih saya tugas ke 4 biar cepat..”- Novi
(Hmm.. apa lagi yah? saya lagi ga di rumah, pusing juga… oh! Teringat ada barang yang berguna)
“Hmm.. ga sabaran banget sih, next request.. saya mau kamu pakai vibrator (screenshot contoh) kalo ga ada, beli, pakai di dalam CD kamu dan Super shortpants dan pakai baju ketat tanpa bra. Terus keluar rumah untuk 1 jam, mau ke mall mau kemana juga boleh, suka-suka kamu. Sambil private live videocall dengan saya”-IWR
"(Loh itu kan yang di kasih teman saya ternyata fungsinya buat hal sexual yah)"-Novi
“saya ada alat itu… di dalam rumah aja ga bisa yah? Jangan di luar please… saya malu.”-Novi
“eit… nakal yah? di survey bilang pengetahuan sex minim tapi saya rasa minim cici berbeda dengan saya, bagus lah kalo ada, cek di kotak vibrator code nya berapa biar saya connect ke app di hp saya. harus keluar rumah, sudah sisa 2, difficulty-nya naik dong. masa rendah terus, kalo mau gampangan bisa tapi tambah request-nya 1 lagi” -IWR
“Uhmm… sama aja bohong. Xxxx-xxxx-xxxx itu code-nya.” –Novi
“Ok.. kalo sudah mau menjalankan-nya, kasih tau aja, kita live”-IWR
“Setelah jam makan siang nanti saya contact lagi”-Novi
“Baik, saya tunggu hahaha”-IWR
“Senyum-senyum sendiri ?”-Richard
Saya pun kaget..
“Oh.. halo bos, sorry tadi teman becandaan hahaha..”
“Oh gitu, yah sudah, itu tadi ada pesanan datang, di check yah. Jangan main hp terus nanti saya sita”-Richard
“Baik bos, maaf”
Saya pun cepat2 menyelesaikan tugas-nya sehingga setelah lunch nanti dia ada alasan buat kabur.
----12.45----
Duh.. Akhir-nya selesai juga, orang2 uda pada selesai makan lagi. jam 1 uda mulai masuk lagi. Untung memei belum kirim chat lagi. Ke Kanteen dulu deh beli makan… setelah berjalan beberapa langkah, oh iya! hp hampir ketinggalan, nanti kalo ada notif ga dengar lagi. Setelah membeli makanan, saya pun bergegas mencari boss.
“Boss.. saya izin yah bos ada urusan dengan keluarga nih, tugas tadi pagi saya sudah bereskan semua-nya”
“Tumben lu mau izin, kalo uda beres yah ga masalah, awas nanti ga beres yah..”-Richard
“Sip boss, makasih..”
Saya pun buru2 ke mobil sambil menyetir pulang, sambil menunggu notif-nya, Setengah jam kemudian..
Bagaikan bell dari surga yang di tunggu, Saya langsung bergegas membuka hp.
*ring*….
“Saya sudah siap”-Novi
“Ok kita live call”-IWR
“Mana Vibrator-rnya tunjukan ke saya”-IWR (Menggunakan hp utama dengan suara google translate)
“Ini..”- Novi mengangkat vibrator-nya.
“Coba saya test”-IWR
*Ngetss…..*
“Ok, masukan lagi ke CD kamu tepat di belahan selangkangan-mu”-IWR
“Mmhhh… “ –Novi memperlihatkan membuka CD dan hotpants pendeknya di live video
Setelah si memei memasang kembali hotpants-nya, Saya langsung menyalakan vibrator-nya dengan level paling rendah. Memei yang tidak pernah mencoba alat sex apapun langsung tersendak kaget langsung jongkok sambil mengeluarkan suara.
“Aahhh… Ohhh….” -Novi mendesah Kegeliaan
Saya yang menonton pun langsung ngebut tidak sabar segera ke rumah untuk melihat secara live.
“Aahhh… Ohhh….” -Novi mendesah Kegeliaan
Saya yang menonton pun langsung ngebut tidak sabar segera ke rumah untuk melihat secara live.
*Mematikan Vibrator-nya*
“Uhm.. saya jalan di complex perumahan saya saja”-Novi
(Hmm ada pak Rudi lagi aduh tapi kalo saya melarang bakal mencurigakan. Yah sudahlah toh kalo ada apa apa saya bakal liat secara live.)
“Baiklah silakan, waktu bakal berjalan setelah cici keluar dari pagar rumah”-IWR
Setelah memei keluar dari pagar rumah, dan mau mengunci pagar rumah, Saya pun langsung menyalakan Vibrator-nya, memei sempat tersentak sebentar sambil perlahan-lahan mengambil kunci yang di jatuhkan-nya. Setelah memei keluar pagar rumah. memei hanya terdiam di depan dan bingung mau kemana dengan kondisi seperti sekarang.
Di tengah2 berpikir, memei teringat melihat taman dengan tempat duduk setelah masuk ke gerbang komplek itu. Memei pun jalan perlahan-lahan kearah taman dengan kondisi panas dan gatal di memek-nya. Taman yang tidak terlalu jauh terasa sangat jauh buat memei, puting memei mulai tercetak di baju ketat yang di pakai-nya, dia jalan sambil menutupi toket-nya.
Di tengah2 berpikir, memei teringat melihat taman dengan tempat duduk setelah masuk ke gerbang komplek itu. Memei pun jalan perlahan-lahan kearah taman dengan kondisi panas dan gatal di memek-nya. Taman yang tidak terlalu jauh terasa sangat jauh buat memei, puting memei mulai tercetak di baju ketat yang di pakai-nya, dia jalan sambil menutupi toket-nya.
Sesampai-nya di taman memei pun mencari tempat duduk yang ada teduhan-nya, pak Rudi yang berada di gerbang dekat taman pun melihat memei yang sedang berjalan mengunakan hotpants. Dia langsung nafsu dan pingin mencoba untuk menggoda memei.
“Loh cici Novi?, panas2 gini ngapain di taman sendirian”-Pak Rudi sambil melirik lekukan body si memei
“Uhm.. um.. ng.. ngapa-apa pak, cuman bosan di rumah”-Novi terlihat gelisah sambil menutup puting-nya yang tegang itu.
“Oh.. itu di sana ada tempat duduk berteduh cici, yuk kesana aja. biasa bapak bersihkan setiap hari”-Pak Rudi sambil menuntun si memei
“Oh iya terima kasih pak”-Novi sambil jalan perlahan-lahan
Setelah tiba di tempat, Pak Rudi pun mempersilakan memei untuk duduk, pada saat memei mau duduk, memei yang barusan mau duduk langsung berdiri tegak dan mengeluarkan suara kaget yang menggoda.
“AHH!...” -Novi
Dikarenakan vibrator-nya yang terdorong lebih dalam saat si memei mau duduk. Tangan memei yang turun di karenakan kaget memperlihatkan toket dan puting-nya yang tegang ke pak Rudi. Pak Rudi pun kaget dan membuka mata besar2 untuk mengabadikan moment ini.
“AHH!...” -Novi
Dikarenakan vibrator-nya yang terdorong lebih dalam saat si memei mau duduk. Tangan memei yang turun di karenakan kaget memperlihatkan toket dan puting-nya yang tegang ke pak Rudi. Pak Rudi pun kaget dan membuka mata besar2 untuk mengabadikan moment ini.
(Wah gila ini cici ternyata ga pake bra, untung amat gw, ini cici exhibistionist yah)”Ke..kenapa ci Novi?- Rudi
“Ng.. nga apa-apa, cuman tadi teringat ada barang ketinggalan di rumah, apa saya ambil dulu kali yah…uh(aduh tapi klo saya balik rumah nanti di lihat semua kerja keras saya bakal sia2)-Novi
“Oh gitu?, ayo saya temanin ambil barang-nya”-Rudi
“Hm? ga apa pak, ga terlalu penting, nanti aja”-Novi berdiri
“Oh kalo gitu duduk aja, ga usa malu2, pak rudi juga ngangur di sini, aman soalnya”-Rudi
“oh ga apa pak, saya sendirian aja dsini ga apa”-Novi
“Ga perlu malu2, jarang di Jakarta kan, pak Rudi kan asli orang Jakarta, bisa bapak ceritakan soal daerah2 dsini”-Rudi
(Aduh ini bapak menanggu aja)“Uhm.. kalo gitu yah uda deh”-Novi
“Maka-nya duduk cici, oh.. bapak ambilkan minuman yah, mau minum apa?”-Rudi
“Oh iya pak,(uh cukup haus sih tapi ga enak yang ber Ice) air botolan aja”-Novi
“Ok bentar bapak balik”-Rudi
Pak Rudi pun bergegas kembali membawa minuman. Novi pun sudah duduk dengan usaha meminimkan dorongan dari vibrator-nya. Saya yang melihat semua kejadian ini dr video live-nya merasakan cemburu namun juga nafsu yang aneh, dia pingin melihat lebih lagi, apa yang akan di lakukan pak Rudi.
“itu siapa ci?”-IWR pura-pura tidak tau
“Itu penjaga satpam”-Novi dengan satu tangan membalas dan tangan satu-nya menutupin toket-nya.
“Oh gitu, hmm.. turunkan dong tangan mu, kalo ga, saya bakal maksimumkan power vibrator-nya”-IWR
“Uhm.. jangan”-Novi sambil menurunkan perlahan tangan satu-nya yang menutup puting-nya yang tegang.
Rudi yang melihat puting-nya memei yang tegang membuat junior-nya mulai bangkit di celana-nya, ditambah keringatan di siang hari gini membuat baju memei tembus pandang dan lengket ke badan-nya memperlihatkan bentuk tubuh dan toket-nya. Rudi memutar otak mencari cara untuk menikmati tubuh si memei.
“Jadi… bapak juga ada teman di Kalimantan kerja-nya nelayan… dia sering itu kirim photo2 hasil pancingan ikan-nya dr Kalimantan besar2.”_Rudi Melihat si memei yang tidak konsen,
“Ci Novi nga apa? Keringatan banget, pak rudi panas gini pake baju satpam aja ga berkeringatan seperti cici, dan duduk-nya ganti posisi terus, ada nyamuk? Mau pak rudi ambilin minyak anti nyamuk atau garukin?”-Rudi
“Ci Novi nga apa? Keringatan banget, pak rudi panas gini pake baju satpam aja ga berkeringatan seperti cici, dan duduk-nya ganti posisi terus, ada nyamuk? Mau pak rudi ambilin minyak anti nyamuk atau garukin?”-Rudi
“Oh.. nga apa pak emang panas, iya cuman duduk-nya agak ga nyaman aja.
"Ah…“ -Novi makin terlihat merah merona malu
"Ah…“ -Novi makin terlihat merah merona malu
“Oh gitu, mau bapak pijat aja? Mungkin otot paha-nya, kencang jadi duduk-nya ga nyaman (mencari alasan)”-Rudi
“Uhm ngak us..“ -Novi
Sebelum Novi berhasil menolak, pak rudi langsung mengangkat 1 kaki Novi dan membuat Vibrator didalam CD Novi berpindah sedikit ke depan mendekati clitorisnya. Novi pun langsung mengeluarkan suara sexy.
“Ah… uh…”-Novi
Junior pak Rudi pun langsung tegang, dengan semangat pak Rudi memegang paha si memei dan memijatnya, memei yang tengah menahan rasa geli di bagian kewanitaan-nya, dan sambil menahan rasa geli yang di pegang pak Rudi. membuat si memei tambah ga bisa berpikir dengan jernih,
Di hotpants memei pun mulai tercetak basahan dari cairan kewanitaan-nya. Pak Rudi yang melihat itu memberanikan diri-nya memijat dekat selangkangan si memei, melihat ga ada penolakan, pak Rudi melanjutkan aksi-nya sekali2 menggosok halus selangkangan si memei. Didalam CD memei Vibrator-nya sedikit berpindah perlahan-lahan ke atas makin mendekatin clitoris-nya yang mulai membesar.
Sebelum Novi berhasil menolak, pak rudi langsung mengangkat 1 kaki Novi dan membuat Vibrator didalam CD Novi berpindah sedikit ke depan mendekati clitorisnya. Novi pun langsung mengeluarkan suara sexy.
“Ah… uh…”-Novi
Junior pak Rudi pun langsung tegang, dengan semangat pak Rudi memegang paha si memei dan memijatnya, memei yang tengah menahan rasa geli di bagian kewanitaan-nya, dan sambil menahan rasa geli yang di pegang pak Rudi. membuat si memei tambah ga bisa berpikir dengan jernih,
Di hotpants memei pun mulai tercetak basahan dari cairan kewanitaan-nya. Pak Rudi yang melihat itu memberanikan diri-nya memijat dekat selangkangan si memei, melihat ga ada penolakan, pak Rudi melanjutkan aksi-nya sekali2 menggosok halus selangkangan si memei. Didalam CD memei Vibrator-nya sedikit berpindah perlahan-lahan ke atas makin mendekatin clitoris-nya yang mulai membesar.
Dari siaran Live saya yang melihat semua ini tambah cemburu tapi pingin melihat lanjutan yang akan terjadi, saya sudah sangat dekat dengan pintu masuk complex perumahan. Saya memperlambat mobil, di karenakan Nafsu-ku jadi tinggi menonton mereka, saya menaikkan Vibrator-nya ke maximum power, di saat pak Rudi mencoba memegang puting si memei, si memei pun tersentak dan mengeluarkan suara yang hot.
“AH!... Oh…” si memei mencapai klimaks
Mengeluarkan cairan memek-nya. dari celana-nya yang terlihat basah. Rudi berpikir (oh si cici orgasm hanya dari sentuhan puting-nya aja! wah itu tempat sensitive-nya). Rudi tambah semangat, dia langsung memindahkan tangan-nya dari paha ke toket-nya. si memei pun tanpa perlawanan.
Memei yang pingin melawan tapi tidak bisa karena lemas, bingung harus bagaimana, tangan pak rudi yang satu-nya membuka celana-nya dan memperlihatkan kontol-nya yang hitam dan besar, sedangkan tangan satu-nya masih bermain dengan puting-nya si memei yang sudah pasrah, setelah mengeluarkan kontol-nya, pak rudi mengambil tangan si memei yang lemas dan mengunakan-nya untuk mengocok kontol-nya, hanya sembentar sekali. di karenakan kemulusan tangan memei. Rudi pun sudah keluar.
“AH!... Oh…” si memei mencapai klimaks
Mengeluarkan cairan memek-nya. dari celana-nya yang terlihat basah. Rudi berpikir (oh si cici orgasm hanya dari sentuhan puting-nya aja! wah itu tempat sensitive-nya). Rudi tambah semangat, dia langsung memindahkan tangan-nya dari paha ke toket-nya. si memei pun tanpa perlawanan.
Memei yang pingin melawan tapi tidak bisa karena lemas, bingung harus bagaimana, tangan pak rudi yang satu-nya membuka celana-nya dan memperlihatkan kontol-nya yang hitam dan besar, sedangkan tangan satu-nya masih bermain dengan puting-nya si memei yang sudah pasrah, setelah mengeluarkan kontol-nya, pak rudi mengambil tangan si memei yang lemas dan mengunakan-nya untuk mengocok kontol-nya, hanya sembentar sekali. di karenakan kemulusan tangan memei. Rudi pun sudah keluar.
*Teen-teen!*
"(Sial masih ngaceng gini celana jadi super sempit, aduh mudahan ga di lapor ke polisi), melihat Si memei yang hanya tersandar di kursi taman. saya pun turun dari mobil mendekati mereka berdua.
“Eh. pak rudi, ngapain?”
“Oh.. anu… itu… tadi cuman temanin si cici Novi sendirian. Saya permisi dulu yah..” Pak Rudi kabur
“Oh.. iya, silakan pak..”- balas ku sambil tersenyum
Saya pun melihat ke arah si memei yang sadar sedang saya lihat dan segera memperbaiki posisi duduk-nya karena Vibrator-nya yang sudah di matikan sebelum-nya. segera memei Mencari alasan untuk menjelaskan apa yang terjadi.
“Anu.. tadi pak Rudi cuman temanin saya yang duduk sendirian di taman sambil cerita kota Jakarta”-Novi
“Oh.. tapi kok memei ga pake bra sih? nanti orang liat gimana? untung cuman pak Rudi dan celana-nya kok basah?”
“Oh itu… um… tadi memei pikir cuman sebentar doang keluar, terus di ajak ngobrol sama pak Rudi, panjang lebar, memei mau izin ke wc tapi pak Rudi cerita-nya semangat sekali, pas mau berdiri kaki memei kesemutan dan karena ga bisa tahan kencing, saya keluarin sedikit ko hahaha, kok koko cepat pulang-nya hari ini? (Berusaha menganti topic)”- Novi dengan malu muka-nya memerah.
“Oh iya, tadi emang tugas di kantor dikit koko pikir, kan dari pada ga ngapain2. yah koko pulang cepat aja dari pada nanti jam macet, yuk naik mobil aja pulang”
Si memei melihat jam di hp yang ternyata tidak terasa sudah 1 jam setengah dia diluar.
“Oh.. yah sudah yuk ko”.-Novi
“Oh.. yah sudah yuk ko”.-Novi
Setiba di rumah si memei pun bilang mau langsung mandi soal-nya berkeringatan, Saya yang mendengar itu iseng, bertanya.
“Koko juga mau mandi nih, yuk mandi bareng lagi biar ga habisin waktu”,
Si memei yang baru kemarin merasakan nikmat-nya orgasm dan sentuhan lelaki merasa masih belum puas dari nafsu-nya, dia pun secara tidak langsung merespond.
“Terserah sih ko.”.
Saya pun kaget soalnya saya tidak menduga memei-nya bakal mengiyakan tawaran-nya. Dengan semangat Saya pun bergegas ke kamar mandi. Sebelum ke kamar mandi di Hp saya ada notif video yang di kirim, tapi saya mencuekan hal itu soal-nya tidak ada waktu untuk membalas-nya.
Tidak lama saya menyalakan shower, si memei pun membuka pintu kamar mandi hanya mengenakan balutan handuk, dengan malu2 memei membuka handuk-nya dan bugil di depan koko-nya. Saya pun kaget dan membuka mata-ku lebar-lebar melihat body adik-ku ini.
“Koko juga mau mandi nih, yuk mandi bareng lagi biar ga habisin waktu”,
Si memei yang baru kemarin merasakan nikmat-nya orgasm dan sentuhan lelaki merasa masih belum puas dari nafsu-nya, dia pun secara tidak langsung merespond.
“Terserah sih ko.”.
Saya pun kaget soalnya saya tidak menduga memei-nya bakal mengiyakan tawaran-nya. Dengan semangat Saya pun bergegas ke kamar mandi. Sebelum ke kamar mandi di Hp saya ada notif video yang di kirim, tapi saya mencuekan hal itu soal-nya tidak ada waktu untuk membalas-nya.
Tidak lama saya menyalakan shower, si memei pun membuka pintu kamar mandi hanya mengenakan balutan handuk, dengan malu2 memei membuka handuk-nya dan bugil di depan koko-nya. Saya pun kaget dan membuka mata-ku lebar-lebar melihat body adik-ku ini.
“Iho kok liat-nya gitu sih ko, memei pakai bikini aja deh..”- Novi
“Eh.. ga usa mei, untuk apa tambah cucian aja”
Saya langsung menarik tangan si memei ke bawah shower. Si memei pun hanya terdiam. Saya pun semangat mengambil sabun dan langsung menyabunin si memei. Tangan saya yang sudah mengetahui lokasi sentisive si memei sekali2 menyentuhkan tangan-ku kesana, dan hasil-nya hanya sebentar saja puting memei yang pink itu mulai kembali mengeras.
Melihat memei yang pasrah di sabunin. Saya makin berani memegang toket si memei secara langsung dan memainkan puting-nya, melihat memei yang tidak menolak dan mata-nya sekali2 melirik ke kontol-ku, Saya pun langsung memberanikan diri.
“Mei.. sabunin koko juga dong..” sambil membagi sabun di tangan-nya ke tangan memei dan mengiring-nya ke kontol-ku.
Saya langsung menarik tangan si memei ke bawah shower. Si memei pun hanya terdiam. Saya pun semangat mengambil sabun dan langsung menyabunin si memei. Tangan saya yang sudah mengetahui lokasi sentisive si memei sekali2 menyentuhkan tangan-ku kesana, dan hasil-nya hanya sebentar saja puting memei yang pink itu mulai kembali mengeras.
Melihat memei yang pasrah di sabunin. Saya makin berani memegang toket si memei secara langsung dan memainkan puting-nya, melihat memei yang tidak menolak dan mata-nya sekali2 melirik ke kontol-ku, Saya pun langsung memberanikan diri.
“Mei.. sabunin koko juga dong..” sambil membagi sabun di tangan-nya ke tangan memei dan mengiring-nya ke kontol-ku.
Memei yang kaget hanya melakukan hal persis yang di suruh sih koko-nya. Kontol saya makin tegang sambil tetap ku mainkan toket memei. Saat kami bertatapan mata, saya pun langsung mencium bibir adik-ku yang sexy itu, si memei hanya menutup mata-nya dan menikmati ciuman koko-nya, Kontol-ku ku selipkan ke celah paha-nya, tepat di garis belahan memek memei sambil ku gesek memek-nya. Setelah puas menciumi mulut memei, Kepala saya pun turun ke toket memei dan mengisap-nya, memei pun mengeluarkan suara kenikmatan.
”Ah…. Ah…. Oh…koo..”. Desah memei
Tangan saya turun ke memek-nya memei dan membuka belahan-nya sambil ku mainkan clitoris-nya mengunakan jari tengah-ku. Jari-ku bisa merasakan cairan yang hangat meleleh dari memek adik-ku itu. Tidak lama terasa badan si memei tersentak dan mengeluarkan suara desahan yang nyaring.
“Ahhhh......” tanda memei telah mencapapai climax.
Mengetahui itu kepala saya mulai turun lagi dan menanamkan wajah-ku ke organ kewanitaan si memei. Ku jilati dan Ku hisap cairan kewanitaan memei yang wangi, sambil bermain dengan clitoris-nya si memei. Memei yang tidak kuat karena baru orgasm bersandar ke tembok Shower, sambil mengelinjang ke enakan menikmati permainan lidah-ku. Saya sudah tidak kuat menahan nafsu-ku , Saya bangkit berdiri dan berbisik.
“Mei.. koko masukin yah?”.
Memei yang mendengar itu hanya terdiam dan menutup mata-nya… Saya yang melihat mata memei yang tertutup, terlihat ada air mata yang keluar dari ujung mata-nya, entah itu air dari shower atau memang asli air mata-nya. Hal itu membuat saya jadi lebih sadar dan bisa mengontrol nafsu-ku. saya pun ujung2nya hanya menggosokkan kontol-ku di belahan memek memei sampai klimaks.
”Ah…. Ah…. Oh…koo..”. Desah memei
Tangan saya turun ke memek-nya memei dan membuka belahan-nya sambil ku mainkan clitoris-nya mengunakan jari tengah-ku. Jari-ku bisa merasakan cairan yang hangat meleleh dari memek adik-ku itu. Tidak lama terasa badan si memei tersentak dan mengeluarkan suara desahan yang nyaring.
“Ahhhh......” tanda memei telah mencapapai climax.
Mengetahui itu kepala saya mulai turun lagi dan menanamkan wajah-ku ke organ kewanitaan si memei. Ku jilati dan Ku hisap cairan kewanitaan memei yang wangi, sambil bermain dengan clitoris-nya si memei. Memei yang tidak kuat karena baru orgasm bersandar ke tembok Shower, sambil mengelinjang ke enakan menikmati permainan lidah-ku. Saya sudah tidak kuat menahan nafsu-ku , Saya bangkit berdiri dan berbisik.
“Mei.. koko masukin yah?”.
Memei yang mendengar itu hanya terdiam dan menutup mata-nya… Saya yang melihat mata memei yang tertutup, terlihat ada air mata yang keluar dari ujung mata-nya, entah itu air dari shower atau memang asli air mata-nya. Hal itu membuat saya jadi lebih sadar dan bisa mengontrol nafsu-ku. saya pun ujung2nya hanya menggosokkan kontol-ku di belahan memek memei sampai klimaks.
Setelah itu kami pun mandi dengan penuh diam dan kembali ke kamar masing2 hingga jam makan malam.
“Mei.. mau makan apa?”
Dari dalam kamar terdengar balasan..
“Masuk aja ko, memei ga kunci”-Novi.
----- Jam 6.30 -----
*Tok.. tok..*
Dari dalam kamar terdengar balasan..
“Masuk aja ko, memei ga kunci”-Novi.
Di dalam kamar Saya pun mencari topic..
”jadi mau makan apa mei? atau makan di luar? Koko yang traktir, dari sampai di jakarta masih belum jalan2 kan?”
“Boleh traktik tempat mahal yah ko hahaha..”,-Novi
“Yah.. sekali2 boleh lah merayakan kepulangan memei adik kesayangan koko hehe”.
Tidak lama kemudian kami pun keluar, di gerbang komplek tidak kelihatan pak Rudi, Saya pun iseng membuka jendela, bertanya ke satpam lain.
“loh? pak Rudi-nya kemana? tumben ga keliatan, biasa-nya hujan dan badai aja disini.”
“Ga tau ko, tadi siang abis balik dari taman kata-nya ga enak badan mau cuti beberapa hari”.-Satpam
“Oh gitu, yah sudah, malam” (Dalam hati saya pun ketawa, dia melirik kearah si memei yang terlihat malu dan muka-nya memerah, mungkin mengingat kejadian tadi siang).
”jadi mau makan apa mei? atau makan di luar? Koko yang traktir, dari sampai di jakarta masih belum jalan2 kan?”
“Boleh traktik tempat mahal yah ko hahaha..”,-Novi
“Yah.. sekali2 boleh lah merayakan kepulangan memei adik kesayangan koko hehe”.
Tidak lama kemudian kami pun keluar, di gerbang komplek tidak kelihatan pak Rudi, Saya pun iseng membuka jendela, bertanya ke satpam lain.
“loh? pak Rudi-nya kemana? tumben ga keliatan, biasa-nya hujan dan badai aja disini.”
“Ga tau ko, tadi siang abis balik dari taman kata-nya ga enak badan mau cuti beberapa hari”.-Satpam
“Oh gitu, yah sudah, malam” (Dalam hati saya pun ketawa, dia melirik kearah si memei yang terlihat malu dan muka-nya memerah, mungkin mengingat kejadian tadi siang).
Sesampai-nya kami di restoran makan, kami duduk di meja yang romantis. Di tengah menunggu pesanan makan kami tiba, Saya membuka topic pembicaraan.
“Mei.. kayak-nya koko mau ambil cuti deh balik ke Kalimantan, sudah akhir tahun, belum ambil cuti sama sekali, jadi banyak nih, mungkin lusa bisa berangkat. Gimana? mau ikut? Belum ketemu papa mama kan.?”
“Mei.. kayak-nya koko mau ambil cuti deh balik ke Kalimantan, sudah akhir tahun, belum ambil cuti sama sekali, jadi banyak nih, mungkin lusa bisa berangkat. Gimana? mau ikut? Belum ketemu papa mama kan.?”
Memei pun dengan semangat membalas..
“boleh ko, memei kangen kampung, banyak makanan yang sudah memei kangen rasa-nya”-Novi
“boleh ko, memei kangen kampung, banyak makanan yang sudah memei kangen rasa-nya”-Novi
“Ok.. koko book ticket buat lusa yah..”
Makanan tak kunjung tiba saya pun membuka topic lain..
“Memei selama sekolah di luar, ga pernah pacaran? Cantik gini pasti kan banyak yang dekatin”.
“Memei selama sekolah di luar, ga pernah pacaran? Cantik gini pasti kan banyak yang dekatin”.
“Uhm… yah ada sih yang dekatin, tapi memei ga suka aja, mereka suka melirik ke tempat yang salah”- Novi
“Yah… itu cowo mah kadang mata-nya kan suka nakal. Kalo cuman melihat kan ga apa-apa asal ga menyentuh hahaha”
“tapi… ntah yah memei tiap kali di lihat merasa aneh aja. Kayak gimana yah jelasin.. susah dijelaskan ko”- Novi
(Wah jangan-jangan memei exhibistionist, atau mungkin saya cuman kebanyakan nonton film porno) “Ooo.. yah kalo itu ga tau deh… hmm.. seperti apa sih coba jelaskan secara detail, mungkin koko ada solusi-nya.”
“Uhm susah ko… kayak deg-degan… rasa-nya ga tenang… hmmm.. mungkin terasa panas kayak-nya, ada rasa kayak gimana gitu… uhm malu? Penasaran? Entahlah susah di jelaskan ko”-Novi
(Damn! kayak-nya benaran exhibistionist deh)
“Hmm.. kayak-nya koko tau deh. Mungkin bisa di sembuhkan.”
“Hmm.. kayak-nya koko tau deh. Mungkin bisa di sembuhkan.”
“Seriusan ko? Gimana2 ajarin dong, kalo ga, bisa memei ga dapat2 pacar”- Novi
“Hmm.. boleh tapi harus nurut yah? seaneh apa pun permintaan koko”
“Uhm? kayak-nya seram amat ko, yah asal wajar yah memei turutin”-Novi
“Yah.. nama-nya penyakit ga wajar, cara sembuhin-nya juga ga wajar dong mei. Gimana? mau ga?”
“Uhmm… ok memei coba, gimana cara-nya?”-Novi
“Nah.. mau coba sekarang? Bisa aja”
“Boleh, gimana ko?”
“memei kan sekarang pake skirt diatas lutut dan baju biasa, coba memei ke Toilet dan lepas pakaian dalam memei..”
“Huh?! Apaan sih ko, ga mau ah, ga jelas!”-Novi
“Percaya deh ampuh, kalo uda coba beberapa kali ga ampuh, yah ga usah di lanjutkan lagi toh pakaian dalam aja ga ada yang liat mei”
“Tapi…” -Novi,
“yah.. coba aja, koko cukup yakin sih.” Memotong penolakan si memei.
“Uhmm… baik memei coba yah”.
“yah.. coba aja, koko cukup yakin sih.” Memotong penolakan si memei.
“Uhmm… baik memei coba yah”.
Memei pun pergi ke toilet. Tak lama setelah itu dia kembali. karena Baju kaos-nya agak longgar puting-nya tidak terlihat. Memei tiba pas bersamaan dengan makanan tiba, karyawan-nya yang masih muda datang menghidangkan makanan. Pada saat memei mau duduk kaos-nya yang longgar itu memperlihatkan payudara si memei, karyawan yang sedang menyajikan makanan sempat ter-stop melihat hal itu. Tapi karena ada saya, karyawan pun cepat menyadarkan diri-nya dan melanjutkan menyajikan makanan. Sambil sekali2 melirik ke arah toket si memei.
“Gimana rasa-nya?”
“Uhmm… kayak-nya ga tenang aja sih.. deg-deg-an, barusan aja staff-nya melirik2”- Novi
“Tau ga barusan pas kamu mau duduk, kaos kamu terbuka lebar dari atas haha..”
Muka si memei pun langsung memerah...
”Ihoo.. kok ga di kasih tau sih ko.. ihhh..” -Novi
Tidak lama pun saya melihat di kaos-nya ada sedikit tonjolan dari puting-nya memei yang keliatan sudah mengeras. Yang menambah yakin-kan saya kalau adik-ku seorang exhibistionist
”Ihoo.. kok ga di kasih tau sih ko.. ihhh..” -Novi
Tidak lama pun saya melihat di kaos-nya ada sedikit tonjolan dari puting-nya memei yang keliatan sudah mengeras. Yang menambah yakin-kan saya kalau adik-ku seorang exhibistionist
“Yah.. gimana kasih tau-nya, nanti jadi awkward kan. Yah uda deh makan dulu yukk.”
Setelah makan malam, saya pun mengajak memei berkeliling mall. adik-ku yang terlihat was2 dan jalan dengan pelan membuat saya ingin mengisengin-nya lagi.
“Eh ke toko electronic bentar deh mau liat2 barang mei”
“Uhmm.. boleh yukk”-Novi
Akhir-nya setelah itu kami pulang..
"besok koko mau ajukan cuti ke boss buat pulkam”.
Malam-nya saya mengunakan hp cadangan membalas rekaman live tadi siang.
"besok koko mau ajukan cuti ke boss buat pulkam”.
Malam-nya saya mengunakan hp cadangan membalas rekaman live tadi siang.
“Asikkan rasa-nya orgasm? Membuat candu, maka-nya orang bule suka free sex sebab hal itu terasa enak, hahaha, hampir saja di perkosa sama satpam tadi”-IWR
“Langsung lanjutkan aja request terakhir, saya harap kamu menepati janji kamu. Abis itu kita putus hubungan”-Novi tidak menampik kalau rasa orgasm itu memang enak.
“Tenang saya pegang janji kok, abis request ini terpenuhi, saya tidak akan menge-chat kamu lagi, request selanjut-nya… hmm.. saya mau kamu ke pantai dan berjemur telanjang bulat, kamu boleh menutup muka kamu kalo kamu mau. Saya mau video-nya terekam paling tidak 1 jam”-IWR
“Pantai manapun kan? Baiklah saya minta waktu beberapa hari”-Novi dengan idea yang cermerlang
“Iya pantai mana pun, baik saya kasih maksimum 1 minggu.”-IWR
Sudah 4 hari berlalu, Saya dan Novi telah pulang ke Kalimantan dan tinggal di rumah orang tua kami.
“Gimana Novi sudah punya pacar belum? Mama sudah mau punya cucu..”-Mama
“Gimana Novi sudah punya pacar belum? Mama sudah mau punya cucu..”-Mama
“Yah.. masih ga tau sih, pas diluar negeri cuman sekolah aja paling sekali2 keluar sama teman ma.”-Novi
“Ooo, kalo mau mama ada kenalan, anak-nya juga lulusan luar negeri, orang-nya terlihat baik”-Mama
“Uhm.. gak deh kan memei masih muda, koko dulu aja nikah baru memei. hahaha”-Novi
“Iya sih, kamu kapan ko?”-Mama
“Masih ga tau nih ma, pingin cari yang secantik memei”- Goda-ku
“hahaha.. iya memei emang cantik, tapi kan ga perlu yang cantik2 banget, yang penting baik bisa jaga keluarga..”-Mama
“Hahaha.. iya2, tar koko cari yah, uda deh koko mau ke supermarket, besok jadi Camping mei? Kalo iya biar koko beli bahan buat camping..”
“Iya.. beli dikit aja toh cuman camping sehari ko”-Novi
“Ok”
“Mama ikut deh, mau belanja buat besok2”-Mama,
“Ok ayukk”
“Mama ikut deh, mau belanja buat besok2”-Mama,
“Ok ayukk”
Setelah mereka pergi. di rumah hanya tersisa Novi dan papa, Papa pun memulai pembicaraan.
“Gimana sekolah? Wisuda-nya bulan berapa?”-Papa
“Uhmm yah biasa aja, bule2 yah hobi minum alcohol, tapi memei lemah alcohol, dulu sempat coba dikit sudah pusing, cina darat yah ngumpul sendiri. Wisuda-nya nanti bulan 6 pa”-Novi
“Oh gitu, yah papa cuman mau ingatin aja kalo melakukan hubungan. ingat pake kondom aja, papa tau teman papa yang sekolah luar banyak yang melakukan free sex soal-nya itu tradisi mereka.”-Papa
“Ih.. papa, anak papa masih belum pernah pacaran juga, udah ah meimei mau ke kamar”-Novi
*Di supermarket*
“Oh iya, dulu pas sma di sebelah sini, ada orang jual obat perangsang gosokan nih, yang kami iseng campur ke minyak kayu putih-nya guru kami yang terkenal galak dulu” pikir-ku.
Aldi pun berpikir untuk membeli-nya, siapa tau bisa mengisengin Memei.
Aldi pun berpikir untuk membeli-nya, siapa tau bisa mengisengin Memei.
Setelah dari supermarket saya pun mengajak memei ke pantai. Kebetulan memei ada misi jadi mengiyahkan juga untuk ikut.
Suara arus ombak terdengar deras, pohon kelapa dimana-mana. angin yang kencang memanjakan batin siapa pun yang datang.
*Di pantai Kalimantan…. *
“Mei.. mau berjemur dimana? kok jauh2 sih? Aduh air minum ketinggalan di mobil lagi. malas balik-nya jauh”
“Yah.. memei cuman mau cari tempat yang sepi aja, kan ga enak rame2… memei mau ngetan seluruh badan, jadi yah… uhm… memei bakal pakai minim busana, Air-nya nanti aja baru di ambil”-Novi
“Ok... ok… kan ga apa2 ramai, bule juga biasa terbuka mei”
“Yah, itu kan bule, memei kan ga terbiasa, itu di balik karang itu aja uda sepi ko”-Novi
“iyeh hati2 yah”
Tak lama kemudian memei membuka matras dan memasang payung kecil buat berjemur, memei pun mengeluarkan perlengkapan-nya, termasuk minyak gosok sunblock buat ga kena sun burn, Saya pun tiba-tiba ke pikiran buat iseng, (Untung saya beli kemarin, cairan perangsang).
Pada saat Novi sedang mengeluarkan barang2nya saya pun dengan cepat mencampur cairan perangsang kedalam botol sunblock itu. Setelah itu saya pun pura2 tidak tau dan mulai berjemur di sebelah. Tak lama Novi pun mulai mengolesi badan-nya dengan sunblock tersebut. Setelah selesai mengolesi sekujur tubuh, dia mulai membuka semua pakaian-nya hingga bugil.
“Loh? tadi kata-nya minim busana? Ini kok bugil sih..”
“Yah ini-kan juga minim busana ko, hmph..”-dengan pipi memerah Novi membalas.
Tak lama kemudian memei membuka matras dan memasang payung kecil buat berjemur, memei pun mengeluarkan perlengkapan-nya, termasuk minyak gosok sunblock buat ga kena sun burn, Saya pun tiba-tiba ke pikiran buat iseng, (Untung saya beli kemarin, cairan perangsang).
Pada saat Novi sedang mengeluarkan barang2nya saya pun dengan cepat mencampur cairan perangsang kedalam botol sunblock itu. Setelah itu saya pun pura2 tidak tau dan mulai berjemur di sebelah. Tak lama Novi pun mulai mengolesi badan-nya dengan sunblock tersebut. Setelah selesai mengolesi sekujur tubuh, dia mulai membuka semua pakaian-nya hingga bugil.
“Loh? tadi kata-nya minim busana? Ini kok bugil sih..”
“Yah ini-kan juga minim busana ko, hmph..”-dengan pipi memerah Novi membalas.
Memei mulai terlihat gelisah dengan nafas tidak teratur, seperti cacing kepanasan tangan-nya yang di taruh di sebelah badan-nya mulai naik ke toket dan memek-nya, dan mulai menggesekan sedikit jari2 halus-nya, saya yang melihat-nya pun tertawa dan mulai nafsu, tangan saya pun turun ke toket memei dan mulai bermain dengan puting-nya, memei yang terbawa nafsu dari obat perangsang tadi, membiarkan tangan koko-nya sendiri itu, sebab itu membuat-nya sangat enak.
“Uhmm… shss….. kohh…. Ahhh… enak….”-Novi
"Kenapa mei ?"
Novi yang seluruh badan-nya terolesi oleh obat perangsang, benar2 sudah tidak bisa berpikiran jernih.
“ahhh… kohhh… garukin… dong…hmmm…” -Novi
Saya pun yang pertama kali melihat sensasi adik-ku yang di kasih obat perangsang langsung semangat.
“Uhmm… shss….. kohh…. Ahhh… enak….”-Novi
"Kenapa mei ?"
Novi yang seluruh badan-nya terolesi oleh obat perangsang, benar2 sudah tidak bisa berpikiran jernih.
“ahhh… kohhh… garukin… dong…hmmm…” -Novi
Saya pun yang pertama kali melihat sensasi adik-ku yang di kasih obat perangsang langsung semangat.
Mengingat kejadian-kejadian sebelumnya terlintas di pikiran saya (Sepertinya memei sangat lemah menahan nafsu-nya, atau tidak bisa menolak permintaan orang jika di paksa), Tangan saya pun turun ke belahan memek-nya yang masih perawan, dengan sedikit gosokkan, Novi pun mengelijang dan membuka lebar paha mulus-nya.
“Aaaaah!!, uhhhhh… Kohhh..”-Novi
Tangan novi langsung memegang tangan saya yang masih di selangkangan-nya, dia mendorong-nya utk tetap menggosok memek-nya disana. Tangan saya terus bermain di sana, dan wajah saya medekat ke toket-nya dan mulai menjilati puting-nya. Tidak butuh waktu lama Novi pun mencapai klimaks degan mudah, akan tetapi kali ini saya tidak stop untuk memberikan-nya istirahat.
”Ah… Oh… Ah… Stop kohh ah… Stop…“
Saya cuek dan terus lanjut mengisap kedua toket-nya dan menggosok clitoris-nya. Novi pun kembali mendapatkan orgasm lagi!.
“AH.... AHHH… UUHMMM…”-Novi
Tanpa sadar saya merasa kontol saya sudah mengeluarkan cairan, saya mulai bangkit dan duduk di kangkangan paha mulus memei seta membuka celana renang saya. Saya keluarkan senjata saya dan mulai mengosok-nya di belahan memek si memei yang terkulai lemas tidak bertenaga karena klimaks tadi, setelah saya gosok beberapa saat dengan lidah-ku masih bermain dengan puting-nya, memei pun mulai memperlihatkan tanda2 seperti mau climax lagi.
Melihat itu Saya tambah semangat menjilati putting memei dan terus ku gesekan kontol-ku di belahan memek memei yang sangat mulus dan lembut.
"Creeett..Creett.."
Akhir-nya saya ejakulasi di belahan bibir memek memei bersamaan dengan memei yang mencapai climax ke tiga-nya.
"aaaahhh.. Kohh.."-Novi
Saya dan memei pun terkulai lemas rebahan menikmati suasana pantai. Karena rangsangan tadi masih tersisa membuat memei masih gelisah, mata saya dan memei saling menatap dan kami mulai berciuman, memainkan lidah kami. Memei yang masih dalam pengaruh obat rangsang, sangat cepat naik nafsu-nya, tidak peduli dengan siapa dia bersetubuh lagi.
Saya pun mulai turun menjilati dan mengisap puting memei lagi, Sambil ku remas toket sekel adik-ku itu. buat memei kembali mengeluarkan suara desahan.
”Ahhhh… oh… te-terus... koh”-Novi
Aldi pun tambah nafsu dan tangan-ku turun ke selangkangan memei. Saya yang sudah terpengaruh nafsu dalam suasana erotis ini mulai kelepasan control. Jari-ku mulai menggosok clitoris memei. Memei yang dalam pengaruh obat perangsang tadi, sangat menikmati semua permain ini.
“Aaaaah!!, uhhhhh… Kohhh..”-Novi
Tangan novi langsung memegang tangan saya yang masih di selangkangan-nya, dia mendorong-nya utk tetap menggosok memek-nya disana. Tangan saya terus bermain di sana, dan wajah saya medekat ke toket-nya dan mulai menjilati puting-nya. Tidak butuh waktu lama Novi pun mencapai klimaks degan mudah, akan tetapi kali ini saya tidak stop untuk memberikan-nya istirahat.
”Ah… Oh… Ah… Stop kohh ah… Stop…“
Saya cuek dan terus lanjut mengisap kedua toket-nya dan menggosok clitoris-nya. Novi pun kembali mendapatkan orgasm lagi!.
“AH.... AHHH… UUHMMM…”-Novi
Tanpa sadar saya merasa kontol saya sudah mengeluarkan cairan, saya mulai bangkit dan duduk di kangkangan paha mulus memei seta membuka celana renang saya. Saya keluarkan senjata saya dan mulai mengosok-nya di belahan memek si memei yang terkulai lemas tidak bertenaga karena klimaks tadi, setelah saya gosok beberapa saat dengan lidah-ku masih bermain dengan puting-nya, memei pun mulai memperlihatkan tanda2 seperti mau climax lagi.
Melihat itu Saya tambah semangat menjilati putting memei dan terus ku gesekan kontol-ku di belahan memek memei yang sangat mulus dan lembut.
"Creeett..Creett.."
Akhir-nya saya ejakulasi di belahan bibir memek memei bersamaan dengan memei yang mencapai climax ke tiga-nya.
"aaaahhh.. Kohh.."-Novi
Saya dan memei pun terkulai lemas rebahan menikmati suasana pantai. Karena rangsangan tadi masih tersisa membuat memei masih gelisah, mata saya dan memei saling menatap dan kami mulai berciuman, memainkan lidah kami. Memei yang masih dalam pengaruh obat rangsang, sangat cepat naik nafsu-nya, tidak peduli dengan siapa dia bersetubuh lagi.
Saya pun mulai turun menjilati dan mengisap puting memei lagi, Sambil ku remas toket sekel adik-ku itu. buat memei kembali mengeluarkan suara desahan.
”Ahhhh… oh… te-terus... koh”-Novi
Aldi pun tambah nafsu dan tangan-ku turun ke selangkangan memei. Saya yang sudah terpengaruh nafsu dalam suasana erotis ini mulai kelepasan control. Jari-ku mulai menggosok clitoris memei. Memei yang dalam pengaruh obat perangsang tadi, sangat menikmati semua permain ini.
Tidak butuh waktu lama, memei pun kembali climax, Saya pun bergegas bangkit lagi duduk di antara paha-nya dan ku arahkan kepala kontol-ku ke belahan memek-nya.
“Mei.. koko masukin yah?”
Kali ini memei pun menjawab dengan mengangguk. Saya pun langsung mendorong Kontol-ku masuk ke memek-nya yang sempit itu. Masuk perlahan sampai Full.
“Aui…duhh koh..oohhh..” -Novi
Memei menutup mata-nya mencengkram matras untuk menahan sakit keperawanannya yang di ambil koko-nya sendiri. Saya diam-kan kontol-ku sejenak di dalam, Setelah beberapa saat saya pun mulai menggerakan pinggul-ku perlahan-lahan, memei pun mulai menikmati rasa nikmat-nya.
“Ahhh… enak… ohhh… terus.. koh….” -Novi
Saya pun mulai nambah kecepatan genjotan kontol-ku keluar masuk memek memei yang sangat sudah becek itu..
“Uhmm.. uh… mei sempit banget enak banget ah….”
“nghhh…uhmmm..aahhh..”
"Crootss..Crott.."
Tidak lama pun kami mencapai klimaks bersama… Sperma-ku memenuhi memek memei yang masih sangat super sempit. Kami terkulai lemas bersama kembali menikmati suasana pantai yang penuh birahi terlarang kami.
Sore-nya kami melihat sunset yang mulai terbenam dan kembali berjalan ke arah area camping yang di sediakan.
Malam itu di camp kami berkali-kali melakukan sex dengan kondom. sebab kami tau kalau kami adalah kakak beradik dan tidak mungkin menikah. Hal itu menjadi rahasia kami berdua dan lanjut melakukan-nya terus ketika balik ke Jakarta.
Sebelum pulang…. Saya pun membuang hp Samaran-ku ke laut dan berjanji akan membawa mati rahasia itu…
“Mei.. koko masukin yah?”
Kali ini memei pun menjawab dengan mengangguk. Saya pun langsung mendorong Kontol-ku masuk ke memek-nya yang sempit itu. Masuk perlahan sampai Full.
“Aui…duhh koh..oohhh..” -Novi
Memei menutup mata-nya mencengkram matras untuk menahan sakit keperawanannya yang di ambil koko-nya sendiri. Saya diam-kan kontol-ku sejenak di dalam, Setelah beberapa saat saya pun mulai menggerakan pinggul-ku perlahan-lahan, memei pun mulai menikmati rasa nikmat-nya.
“Ahhh… enak… ohhh… terus.. koh….” -Novi
Saya pun mulai nambah kecepatan genjotan kontol-ku keluar masuk memek memei yang sangat sudah becek itu..
“Uhmm.. uh… mei sempit banget enak banget ah….”
“nghhh…uhmmm..aahhh..”
"Crootss..Crott.."
Tidak lama pun kami mencapai klimaks bersama… Sperma-ku memenuhi memek memei yang masih sangat super sempit. Kami terkulai lemas bersama kembali menikmati suasana pantai yang penuh birahi terlarang kami.
Sore-nya kami melihat sunset yang mulai terbenam dan kembali berjalan ke arah area camping yang di sediakan.
Malam itu di camp kami berkali-kali melakukan sex dengan kondom. sebab kami tau kalau kami adalah kakak beradik dan tidak mungkin menikah. Hal itu menjadi rahasia kami berdua dan lanjut melakukan-nya terus ketika balik ke Jakarta.
Sebelum pulang…. Saya pun membuang hp Samaran-ku ke laut dan berjanji akan membawa mati rahasia itu…
–THE END—
